Kinerja Ekspor Membaik, Neraca Perdagangan Surplus USD 3,83 Miliar

Kinerja Ekspor
Ilustrasi Ekspor Impor
idulfitri

Jakarta, infopertama.com – Neraca perdagangan mencatatkan kinerja positif. Pada Februari 2022, neraca perdagangan surplus sebesar USD 3,83 miliar. Pertama, Surplus perdagangan ini karena nilai ekspor Indonesia yang tercatat USD 20,46 miliar lebih tinggi dari nilai impornya yang hanya USD 16,64 miliar. Sementara Surplus perdagangan Januari 2022 hanya sebesar USD 0,96 miliar.

“Surplus perdagangan Februari 2022 ini melanjutkan tren surplus secara beruntun sejak Mei 2020. Jika bandingkan dengan periode Februari 2021 dan 2020 yang mengalami surplus sebesar USD 1,99 miliar dan USD 2,49 miliar. Maka, Surplus perdagangan Februari 2022 lebihbaik,” jelas Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi.

Mendag menguraikan, surplus perdagangan Februari 2022 sumbangan dari surplus perdagangan nonmigas sebesar USD 5,73 miliar. Dan, defisit perdagangan migas sebesar USD 1,91 miliar.

Beberapa negara mitra dagang utama Indonesia, seperti Amerika Serikat (AS), Filipina, dan Jepang menyumbangkan surplus perdagangan terbesar yang mencapai USD 3,14 miliar.

Sementara itu, negara mitra sumber defisit perdagangan tertinggi adalah Tiongkok (USD 0,86 miliar). Lalu Thailand (USD 0,45 miliar), dan Australia (USD 0,39 miliar).

Di sisi lain, konflik Rusia-Ukraina yang terjadi sejak akhir Februari 2022 ternyata belum memberikan dampak terhadap kinerja perdagangan bilateral Indonesia dengan kedua negara tersebut.

Ekspor dan impor Indonesia-Ukraina pada Februari 2022 masih menunjukkan peningkatan dan mencatatkan surplus perdagangan sebesar USD 3,60 juta. Sementara, ekspor dan impor Indonesia-Rusia justru mengalami penurunan dan membukukan defisit perdagangan sebesar USD 4,88 juta di periode yang sama.

Jika melihat kontribusi ekspor Ukraina terhadap total ekspor Indonesia tercatat hanya 0,11 persen di Februari 2022. Dan, pangsa Rusia terhadap ekspor Indonesia hanya mencapai 0,76 persen.

Secara kumulatif, neraca perdagangan Januari—Februari 2022 mengalami surplus USD 4,79 miliar. Melebihi surplus perdagangan periode Januari-Februari 2021 yang hanya mencapai USD 3,95 miliar. Kemudian, Surplus perdagangan nonmigas selama Januari-Februari 2022 sebesar USD 8,02 miliar. Mampu menutupi defisit perdagangan migas yang mencapai USD 3,24 miliar. Surplus tertinggi periode kumulatif Januari-Februari 2022 berasal dari transaksi perdagangan dengan AS yang mencapai USD 3,42 miliar. Menyusul Filipina senilai USD 1,26 miliar, dan India surplus senilai 1,02 miliar.

“Tingginya surplus perdagangan Februari 2022 memberikan optimisme untuk mencapai target ekspor nonmigas di 2022 dengan dukungan peningkatan ekspor nonkomoditas yang bernilai tambah dan berdaya saing,” ujar Mendag.