Julukan 6 Presiden Indonesia, Kira-Kira Jokowi Nanti Apa Ya?

Julukan Presiden
Deretan Presiden RI. (Foto/@kemensetneg.ri)
idulfitri

Jakarta, infopertama.com – Berjalan hampir 77 tahun Negara Republik Indonesia merdeka, sudah sebanyak tujuh Presiden yang memimpin. Sebanyak enam julukan Presiden Indonesia karena sudah selesai menjalani masa jabatannya.

Masing-masing Kepala Negara tersebut memiliki pencapaian dan meninggalkan warisan yang berbeda-beda ketika memimpin Indonesia. Atas pencapaiannya selama memimpin Indonesia, mereka mendapat julukan.

Seperti ketahui, Joko Widodo (Jokowi) merupakan Presiden RI ke-7 yang sudah memasuki periode kedua jabatannya. Menarik untuk kita cermati, Jokowi akan mendapat julukan apa saat masa tugasnya berakhir.

Julukan Barisan Para Mantan Presiden RI

Berikut julukan keenam Presiden Indonesia versi Museum Kepresidenan Republik Indonesia Balai Kirti, menyalin dari laman resmi @kemensetneg.ri:

1. Bapak Proklamator (Soekarno)

Soekarno atau populer dengan sebutan Bung Karno adalah Presiden pertama Republik Indonesia. Beliau lahir di Blitar, Jawa Timur, tanggal 6 Juni 1901.

Bung Karno memiliki peranan penting dalam sejarah kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Belanda dan sosok yang membacakan naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.

2. Bapak Pembangunan (Soeharto)

Soeharto adalah Presiden ke-2 Republik Indonesia. Beliau lahir di Kemusuk, Yogyakarta, tanggal 8 Juni 1921.

Julukan Bapak Pembangunan yang tersemat pada Presiden Soeharto karena memfokuskan program kerjanya terhadap pembangunan ekonomi. Dan, menciptakan landasan untuk pembangunan yang kenal dengan sebutan Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita).

3. Bapak Teknologi (B.J Habibie)

Bacharuddin Jusuf (B.J.) Habibie menjadi Presiden ke-3 Republik Indonesia. Lahir di Pare-Pare, Sulawesi Selatan, pada 25 Juni 1936. B.J. Habibie yang di masa kecilnya biasa dengan sapaan Rudy, kenal memiliki kecerdasan luar biasa di bidang teknologi dan industri pesawat terbang. Itulah lasan B.J Habibie mendapati julukan sebagai Bapak Teknologi.

Pesawat N250 Gatotokaca merupakan pesawat buatan Inonesia pertama gagasan B.J Habibie.

4. Bapak Pluralisme (Abdurrahman Wahid)

Abdurrahman Wahid atau akrab disapa Gus Dur adalah tokoh Muslim Indonesia dan pemimpin politik Indonesia yang menjadi Presiden ke-4 Republik Indonesia. Lahir di Jombang, Jawa Timur pada 7 September 1940.

Gus Dur mendapatkan julukan Bapak Pluralisme karena beliau memberikan gagasan-gagasan universal mengenai pentingnya menghormati perbedaan sebagai bangsa yang beragam dan lantang dalam membela minoritas.

Salah satu buktinya adalah pencabutan peraturan yang melarang kegiatan adat warga Tionghoa secara terbuka seperti perayaan Imlek.

5. Ibu Penegak Konstitusi (Megawati Soekarnoputri)

Setelah Gus Dur, tongkat estafet pemerintahan Indonesia dilanjutkan oleh Megawati Soekarnoputri yang menjadi Presiden ke-5 Republik Indonesia. Dia lahir di Yogyakarta pada 23 Januari 1947. Dalam sejarah Pemerintahan Indonesia, Megawati tercatat sebagai Presiden wanita pertama di Indonesia.

Beliau juga sebagai pencetus berdirinya Komisi Pemberatasan Korupsi (KPK) dan menyiapkan sistem pemilihan umum (Pemilu) pertama kali. Dengan itu masyarakat Indonesia dapat memilih langsung presiden dan wakil presiden, di samping memilih calon anggota legislatif.

Itulah alasan mengapa Megawati Soekarnoputri dapati julukan Penegak Konstitusi.

6. Bapak Perdamaian (Susilo Bambang Yudhoyono)

Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) adalah presiden ke-6 Republik Indonesia kelahiran 9 September 1949 di Pacitan, Jawa Timur. SBY sendiri mempunyai latar belakang militer. Namun ia mengundurkan diri dari karir militernya setelah diangkat menjadi Menteri Pertambangan dan Energi tahun 1999 oleh Gus Dur.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijuluki sebagai “Bapak Perdamaian” karena pada masa jabatan beliau sebagai Presiden, Indonesia banyak berpartisipasi dalam misi perdamaian dunia, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Seperti Perjanjian Perdamaian Aceh melalui Nota Kesepahaman Helsinki, membangun Pusat Perdamaian dan Keamanan atau Indonesia Peace and Security Center (IPSC).