Menurutnya, melansir gardantt.id, ruas jalan tersebut merupakan jalur strategis lalu lintas perdagangan dan ekonomi bagi masyarakat Kabupaten Manggarai Barat dan Manggarai. Oleh karena itu, kata dia, dipandang perlu untuk dijadikan prioritas perhatian Pemerintah.

Marius menjelaskan, sejumlah wilayah di Manggarai Barat seperti kecamatan Kuwus, Kuwus Barat, Ndoso, Pacar, Macang Pacar, Welak, dan kecamatan Boleng, secara geografis dekat dengan Ruteng, (Ibukota Kabupaten Manggarai, red). Sehingga hampir seluruh kegiatan ekonomi dan perdagangan seperti menjual hasil komoditas pertanian masyarakat di wilayah itu, lebih mudah ke kota Ruteng.
“Ini jalur penghubung paling strategis untuk dua Kabupaten ini. Mobilisasi masyarakat yang melintasi jalur ini cukup tinggi. Karena itu, kondisi infrastruktur harus mendukung demi kelancaran kegiatan ekonomi masyarakat. Jangan biarkan terhambat,” katanya.
Saat ini, jalan propinsi hanya sampai di perbatasan, persis di Golowelu dan kampung Wela. Sementara dari Wela sampai Cancar, masih berstatus jalan Kabupaten. Oleh karena itu, Marius meminta agar mengususlkan kembali status jalan itu menjadi jalan Propinsi.
“Ini juga kan bukan saja sekedar jalur ekonomi dan perdagangan, tetapi juga adalah jalur pariwisata. Nanti, wisatawan pasti melintasi wilayah ini dalam perjalananan dari lokasi wisata di Manggarai Barat ke lokasi wisata lain di Manggarai. Begitupun sebaliknya,” ujar Marius yang juga mantan Kabiro Humas Propinsi NTT itu.
Kondisi jalan yang rusak parah dan sempit itu memantik keprihatinannya. Oleh karena itu, ia mendorong Pemerintah Daerah Manggarai agar berkenan mengusulkan ruas jalan tersebut menjadi jalan Propinsi.
“Nanti saya coba bertemu Bupati Manggarai untuk diskusikan ini,” imbuhnya.
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel