Cepat, Lugas dan Berimbang

Hati Bapa Sindi Teriris Melihat Romo Gusti dengan Mama Sindi Begituan di Kamar

9. Melihat saya memegang parang, Romo gusti mendorong saya dan menindih badan saya di tempat tidur sambil mengamankan parang di tangan saya agar tidak mengejar istri saya. Saya sangat terpukul, saya menangis sambil memaki romo gusti karena saya merasa dikhianati.

10. Beberapa menit kemudian santo anak saya kembali tetapi tidak bersama istri saya, dengan penuh emosi santo membanting pintu dan menarik saya dari tindihan romo gusti. Kejadian ini disaksikan anak saya (siren) dan kitin.

11. Sekitar pukul 03:00 wita sebelum romo bersama karyawan pulang, sekali lagi dia bersujud dan berkata kepada saya “bapa indi, saya minta maaf. Saya sudah terlanjur dengan mama indi, kasus ini tolong diam-diam saja sebab kalau ite bongkar, saya hancur”. Kejadian ini disaksikan oleh santo, siren, kitin dan salah satu tetangga yang sempat hadir karena terbangun mendengar keributan di rumah saya. Setelah itu romo dan rombongannya pulang kembali ke paroki kisol.

13. Pada hari Rabu tanggal 24 April sekitar pukul 19:00 wita, saya bersama santo, 2 orang adik Ipar saya, menuju ke kevikepan borong untuk melaporkan kejadian ini. Laporan saya diterima langsung oleh romo Simon Nama, Pr (vikep borong)

14. Dari hari kejadian sampai dengan kronologi kejadian ini dibuat, saya bersama keluarga tidak mengetahui keberadaan istri saya.

Demikian kronologi kejadian yang saya buat, saya memohon doa dan dukungan kepada saya dan anak anak yang menjadi korban. Saya berharap masalah yang menimpah saya dan keluarga saya dapat diselesaikan secepatnya.

Rende 28 April 2024

Valentinus

Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel