Geger Suara PSI & Gelora Meroket, Fahri Hamzah Sindir Kubu Sebelah: Seperti Ingus

SK Penlok

Jakarta, infopertama.com – Lonjakan suara secara tiba-tiba rupanya tak hanya terjadi pada Partai Solidaritas Indonesia (PSI), melainkan juga pada Partai Gelora.

Terkait dengan hal ini, politisi Partai Gelora Fahri Hamzah memberikan keterangannya. Menurut Politisi asal NTB ini, fenomena naik turun suara itu seperti ingus. Karenanya, tak perlu dipermasalahkan.

Ia juga mengklaim bahwa pihaknya tidak pernah meributkan partai lain yang perolehan suaranya tinggi.

Fahri Hamzah menyampaikan hal ini melalui akun X pada Minggu (3/3/2024).

Ia menyebut ada pihak yang jika suaranya naik maka akan berdiam, sementara juga suara dari lawannya naik maka pihak tersebut akan ribut.

Selain itu, apabila suara dari lawan turun maka pihak itu akan diam sementara jika suara pihaknya turun maka orang itu akan ribut.

Tak diketahui untuk siapa cuitan tersebut dituliskan oleh Fahri Hamzah. Namun ia menuturkan lonjakan suara itu sebenarnya wajar saja terjadi dan tidak perlu terlalu diributkan.

Bahkan dirinya pun menyebut perhitungan suara ini seperti ingus.

“Suara dia naik dia diam, Suara kita naik dia ribut. Suara kita turun dia diam, Suara dia turun dia ribut,” tulisnya seperti dilihat dari akun X miliknya, Senin (04/03/2024).

“Padahal ini semua kayak ingus. Naik turun biasa aja,” jelasnya.

Sebelumnya, Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi turut menyoroti ledakan suara PSI yang dinilai tidak wajar. Ia juga menyampaikan ledakan suara ini tak hanya dialami PSI, tapi juga Partai Gelora.

“Ternyata bukan hanya PSI, tapi juga Gelora yang mengalami penambahan suara tak wajar,” tulisnya di akun X.

Ia pun mencolek partai-partai lain terkait dengan hal ini.

“Bagaimana sikap partai-partai lain? Kayak adem-adem aja,” jelasnya.

Dalam cuitan lainnya, Burhanuddin menyampaikan bahwa suara PKB naik turun dengan perlahan sejak awal.

Bahkan hal ini juga terjadi dengan partai-partai lain, tak seperti PSI yang meledak tiba-tiba.

“Sementara perolehan suara PSI “meledak” hanya dalam beberapa hari terakhir saja. Biasanya kalau data masuk di Sirekap sudah besar dan proporsional, suara partai-partai tidak akan sedinamis ini,” tulis Burhanuddin. 

Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel 

 

error: Sorry Bro, Anda Terekam CCTV