Nafsu telanjangi diri dan kuliti…..
Di ruang publik, tampak Roy cs bertarung penuh daya. Bernafsu telanjangi Gibran sejadinya. Bermodal tergelar sebagai “pakar telematika” Roy rasa diri miliki punya otoritas kepakaran itu. Karenanya publik tak pernah boleh ragu bahwa ‘sungguh benar adanya, Fufufafa, akun teramat jorok itu, adalah milik Gibran. Rekam jejak Gibran pun digali dan dibangkitkan bahwa ‘anak itu memang benar-benar parah.’
Okaylah, bahwa Roy sudah merasa terpanggil untuk membongkar Fufufafa sampai ke akar-akarnya. Dan adalah Gibran, itu tadi, telah jadi obyek targeting, yang wajib ‘tak boleh lolos.’ Negeri ini mesti digaduhkan oleh sikap jelas terhadap Gibran. Berharap kuat agar Prabowo segera bereaksi. Lepaskan atau enyahkan segera Gibran dari duet kepemimpinan negeri.
Intensi polarisasi publik
Tentu tak hanya itu. Roy cs berharap akan adanya kegaduhan masif. Sebab masyarakat – publik mesti terpola dalam Pro dan Kontra yang sengit. Pun Fufufafa mesti jadi duri dalam daging pemerintahan Kabinet Merah-Putih. Sepertinya Roy cs merasa tak sampai hati melihat Prabowo mesti bersanding dengan Gibran, yang telah sekian jorok terhadapnya.
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel