Larantuka, infopertama.com – Pengacara kondang Erles Rareral yang populer sebagai Pengacara Pembawa Keadilan secara resmi telah menjadi pengacara dari tersangka kasus penyalahgunaan dana covid-19 tahun 2020 di BPBD Kabupaten Flores Timur, Petronela Letek Toda.
Hal tersebut Erles Rareral sampaikan, Rabu 26 Oktober 2022 usai Petronela menandatangani surat kuasanya sebagai pengacara.
Yang sangat diharapkan pengacara Ibu Kota Jakarta tersebut adalah kejujuran Petronela Toda untuk berterus terang karena dalam kasus ini terdapat kerugian negara.
Di sinikan ada kerugian negara, paling tidak kami juga pingin loh berapa yang sudah terpakai, berapa yang berada di A, B, C, D. Lebih cepat lebih baik, dalam artian dana yang sudah ada juga bisa kembalikan ke negara, ibu jujur berterus terang. Jangan ada yang masih menyimpan. Tidak baik kalau masih menyimpan. Ibu tidak usah melindungi siapa-siapa di sini, tidak penting,” ucap Erles Rareral.
Ia juga menghimbau agar para pihak terkait segera mengembalikan hak yang bukan miliknya.
“Lebih baik ibu buka semua, sehingga uang 1,5 M itu saya tau alirannya kemana-mana saja. Dan saya di sini akan menghimbau agar para pihak atau pihak terkait yang turut menikmati dalam permainan yang tidak patut dan layak untuk sesegera mungkin mengembalikan hak yang bukan milik kita. Itu perlu dicatat dan digarisbawahi,” tegas Pengacara Kelahiran Kota Pancila Tersebut.
“Bagaimanapun juga saya merasa miris, karena ini kan dana covid, dana umad, dana anak negeri, bahkan dunia. Penyakit ini tidak mengenal siapa. Dana ini seharusnya untuk anak-anak di Flores Timur. Ada yang menderita sakit dan sebagainya mungkin bisa beli asupan, masker, bisa beli tabung oksigen dan lain sebagainya. Tapi ini sudah terjadi, ada penyelewengan dana 1,5 M,” lanjutnya menegaskan.
Selain itu ia juga meminta, pihak terkait yang menikmati dana ini untuk sesegera mungkin, atau kalau mau bertemu dengannya.
“Mungkin selama ini belum terbuka dengan A, B, C, D di Flores Timur, saya juga membuka diri bagi penikmat-penikmat untuk sesegera mungkin menghubungi saya untuk kita bercerita bagaimana tentang yang bersangkutan selama ini, peran yang bersangkutan, besaran yang bersangkutan menikmati,” ujar Erles.
Menurut Erles, kedatangannya ke bumi Reinha Rosari sebagai pengacara Petronela karena kemanusian yang mana ia menggunakan dana pribadinya.
“Perlu garisbawahi, saya datang ke sini dengan biaya sendiri hanya untuk kemanusiaan. Harapan saya, hari ini saya injakan kaki di bumi Reinha Rosari. Dari bumi Reinha Rosari, saya juga menginginkan untuk hentikan tentang korupsi Kolusi Nepotisme di bumi flobamora yang kita cintai. Entri pointnya di situ, jangan ada lagi menikmati yang bukan hak kita,” tegasnya.
Erles juga kembali menegaskan agar adanya kepekaan juga adanya rasa malu terhadap diri sendiri.
“Saya datang, saya orang Flores, saya mau kita bersih diri. Jadilah representasi masyarakat, pelayan masyarakat yang punya integritas, yang punya kepekaan, solider terhadap kanan kiri kita. Jangan dulu yang lain, jangan dulu yang besar. Kita harus malu dengan diri kita. Kita melihat kehidupan kanan kiri kita,” tegasnya.
Usai mendengar banyak keluhan di tanah kelahirannya, Erles mengungkapkan agar tidak ada perasaan takut dalam membuka tabir kasus ini, jangan sampai bernasib seperti kliennya.
“Saya mendengar banyak keluhan dari tanah kelahiran saya yang selalu meminta dan lain sebagainya. Tidak usah takut dari pada kalian kena seperti ibu Petronela ini kan sayang. Siapa sih ibu Petronela, dia cuma orang bawahan. Saya merasa iba ya, saya melihat, mendengar tadi bajwa ibu Petronela bukan siapa-siapa. Dia nggak bisa menghindar dari permintaan-permintaan itu,” ucapnya lugas.
Tak lupa Erles juga menitipkan kontak personnya jika memerlukan bantuan dan bergandengan tangan untuk mengakhiri semuanya
“Tanya diri kita, layak nggak kita sunat dana ini. Dan para para pihak yang dipermainkan atau turut serta, saya berharap mulai hari ini catat nomor saya 081357572024. Telpon saya apabila ada oknum-oknum yang meminta atau menjanjikan, hubungi saya. Siapapun dia, apapun dia jangan takut, kita bergandengan tangan, kita akhiri semuanya ini,” ucapnya.
Pengacara kondang tersebut juga menitipkan sepatah kata sebagai kalimat peneguhan dalam harapan yang disampaikan ini.
“Harapan saya membaca atau mendengar rilis dari saya ini, terketuk hatinya untuk tergerak untuk sesegera mungkin mengakui perbuatannya. Ingat sebelum ajal menjemput, ijinkanlah saya untuk mengetuk pintu hati kalian untuk bertaubat,” tutup Pengacara Metropolitan tersebut.
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp ChanelÂ
Â