Surakarta, infopertama.com – Lokasi bekas Pendapa Kepatihan Mangkunegaran tempat berdirinya Radio Amatir Pertama milik pribumi di Indonesia yakni Solo Radio Vereening (SRV) yang mengudara pada 5 Januari 1934 itu kini rata tertutup seng. Karenanya, wali kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengaku tak bisa masuk ke lokasi.
Lokasi bekas Pendapa Kepatihan Mangkunegaran yang merupakan Bangunan Cagar Budaya (BCB) itu dibongkar pemiliknya baru-baru ini.
“Tunggu saja. Tidak bisa masuk karena terkunci,” ujar Gibran kepada awak media di Balai Kota Solo, Rabu (18/1).
Gibran meminta para wartawan agar bersabar untuk mengetahui perkembangan kondisi BCB itu.
“Iya, nanti tak kabari, tunggu dulu ya,” katanya.
Gibran masih enggan menyampaikan terkait pelibatan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Provinsi Jawa Tengah dalam upaya pengusutan adanya kemungkinan pelanggaran hukum dalam pembongkaran Pendapa Kepatihan Mangkunegaran.
“Ya tunggu saja. Yang kemarin kan tak suruh wawancara yang punya,” kilahnya.
Tunggu Laporan Dinas PUPR
Pada kesempatan sebelumnya, Gibran mengaku masih menunggu hasil peninjauan yang dilakukan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) terkait status lahan.
Ini PUPR lagi di sana, tunggu mereka laporan ya,” kata Gibran, Kamis (12/1) lalu.
Demikian juga saat singgung konsekuensi hukum terhadap pemilik lahan jika bangunan pendapa yang dibongkar berstatus BCB. Dia pun menjawab dengan pernyataan serupa.
“Ya kita lihat nanti. Nunggu laporannya PUPR ya,” tandasnya.
Pemberitaan sebelumnya, Pendapa Kepatihan Mangkunegaran yang ada di Jalan Ronggowarsito, Kelurahan Timuran, Banjarsari, Solo dibongkar. Kini bangunan bersejarah tersebut rata dengan tanah. Pembongkaran beberapa waktu lalu diduga lokasi tersebut akan dibangun menjadi penginapan oleh pemiliknya.
Pantauan di lokasi, Kamis (12/1), tampak puluhan pondasi yang baru selesai dibuat. Salah seorang warga yang pernah menempati lokasi tersebut mengatakan, rencananya sang pemilik ingin meninggikan pondasi pendapa.
“Dengar-dengar pondasi pendapa mau ditinggikan,” ujar warga yang enggan disebutkan namanya.
KGPAA Mangkunegara X, menyampaikan, pihaknya akan memantau bersama Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. “Nanti sama mas wali dan Pemkot Solo, bagaimana kondisinya saat ini kira-kira seperti apa, kami pantau lagi,” katanya melansir merdeka.com.
Pria yang akrab disapa Gusti Bhre itu menyampaikan, pengelolaan pendapa dan lingkungannya dilakukan oleh pihak lain.
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel