Pihak TPNPB beralasan aksi sadis yang mereka lakukan karena pasukan TPNPB Kodap IV Sorong Raya menemukan satu pucuk senapan tabung (senapan gas). Dan, sejumlah amunisi senjata api laras panjang kaliber 5,56 mm dan amunisi senjata api laras pendek (pistol)
“Di sini terjadi penembakan terhadap empat orang pekerja perusahaan jalan. Karena alasan kedapatan senjata tabung 12 butir amunisi jenis SS1 atau kode Peluru 5,56 mm. Dan, sejumlah butir amunisi jenis pistol,” ungkap Arnoldus Yancen Kocu.
“Sehingga dari lapangan langsung lakukan tindakan pembunuhan dan penembakan. Sekalian membakar dua truk dan dua alat berat yaitu excavator. Dan empat orang mati tempat dan tiga orang luka-luka,” ungkap Arnoldus Jancen Kocu.
Seluruh korban meninggal dunia menurut Arnoldus saat ini masih berada di tangan TPNPB Kodap IV Sorong Raya. Pihaknya menunggu aparat TNI dan Polri untuk datang mengambil para korban.
“Bahwa korban yang sudah kami tembak mati tidak akan di ambil lagi oleh pihak musuh (TNI – Polri). Mayat kami akan tahan, kami tidak akan kasih ke siapa-siapa. Kami tunggu, yang datang ambil jenazah ini, kami tembak mati di tempat. Jenazah sementara masih di tangan TPNPB Kodap IV Sorong Raya,” ujar Arnoldus.
Sementara itu terkait beredarnya sejumlah video dari TPNPB OPM tentang tindakan penembakan dan pembunuhan terhadap para pekerja jalan trans Papua, Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Adam Erwindi mengatakan hingga saat ini pihak Kepolisian masih melakukan pendalaman terkait video dan foto-foto yang beredar di kalangan warga masyarakat.
“Terkait video ada korban 4 orang, yang beredar, pihak Polri dan TNI setempat akan mendalami info tersebut. Untuk lokasi dan waktu kejadian,” ungkap Kabid Humas.
Adam mengatakan, bahwa dari laporan yang Humas Polda Papua peroleh, penyerangan tersebut oleh OTK. Hal tersebut telah konfirmasikan dengan Kapolres Teluk Bintuni AKBP Junov Siregar.
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel