Cepat, Lugas dan Berimbang

Destinasi Wisata Minat Khusus Liang Bua, Hery Nabit Minta ini ke Pokdarwis

Ruteng, infopertama.com – Destinasi Wisata Liang Bua bukanlah sebarang destinasi. Artinya, keberadaan Liang Bua tidak sekedar salah satu gua purba di Manggarai, tetapi memiliki sejarah penting bagi peradaban dunia.

Terlepas ada beberapa versi sejarah berdasarkan tutur lisan dari warga lokal, Liang Bua telah menggemparkan dunia karena lokasi penemuan fosil Homo Floresiensis.

Menurut Bupati Hery Nabit, karena alasan itulah, Liang Bua sebagai sebuah destinasi wisata minat khusus. Dalam artian bahwa yang mengunjungi Liang Bua adalah orang-orang tertentu saja, orang-orang yang memiliki minat khusus karena ketertarikan akan nilai sejarah dari Liang Bua.

Demikian Hery Nabit, meskipun masuk kategori minat khusus, tidak berarti yang akan mengunjungi Liang Bua itu sedikit saja, tidak. Mereka ini juga cukup banyak.

Memang, kata dia, tidak sebanyak dengan mereka-mereka yang berwisata ke Pantai.

“Karena khusus, maka saya minta yang pertama kita perlu perlakukan mereka juga secara khusus juga.” Ujar Bupati Hery Nabit dalam sambutannya saat mengunjungi Liang Bua, Selasa, 14 Oktober 2025.

Demikian bupati Hery Nabit, yang datang ke sini, ke Liang Bua dan Liang Galang adalah khusus, karena wisatanya juga khusus. Tetapi, kita tetap jalan, karena yang khusus itu juga banyak.

“Populasi bumi kita ini ada 8 miliyar manusia, kalau yang memiliki minat khusus itu sebagiannya ke sini, mungkin hanya 0.0000 sekian persen dari populasi bumi ini, jumlah itu juga sangat banyak. Apalagi kalau kita perlakukan mereka secara khusus.” Ujar Hery Nabit.

Perlakuan secara khusus, jelas Hery Nabit artinya tidak untuk dibuat, perlakukan mereka sebagaimana lazimnya kita orang Manggarai menerima tamu. Tidak perlu meniru bagaimana mereka di luar sana menerima tamu, tidak. Biarkan mereka yang lain begitu, kita di sini ya ikut seperti biasanya menerima tamu.

“Orang (wisatawan) akan menghargai penerimaan kita, perlakuan kita yang datang dari hati, yang tulus daripada yang dibuat-buat (meniru kiri-kanan).”

Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel