Cepat, Lugas dan Berimbang

Deinas Gelei, Wakil Bupati Puncak Jaya yang Dipanggil Bupati

Ruteng, infopertama.com – Nama Deinas Gelei mungkin sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Puncak Jaya, Papua. Ia kini menjabat sebagai wakil bupati Puncak Jaya yang berpasangan dengan Yuni Wonda, Puncak Jaya Pertama alias bupati Puncak Jaya, sejak 7 Desember 2017.

Laki-laki kelahiran 16 Desember 1975 ini dalam kesempatan berbincang dengan infopertama, 06 Juni 2023 sore di pelataran Gereja Katolik Santo Nicolas Copu mengutarakan keinginannya menjadi orang nomor wahid di Kabupaten Puncak Jaya, Papua.

Oh iya, infopertama.com merasa bangga bisa berbincang dengan Pak Deinas yang secara kebetulan bisa bertemu dalam suatu acara yang boleh saya bilang Persembahan Kasih.

Waktu itu, tanggal yang serba angka 6 itu, infopertama.com berkesempatan ngobrolin banyak hal dengan bapak Deinas.

Waktu itu juga, infopertama.com tidak mengetahui kalau beliau wakil Bupati. Maklum, saya dibisiki salah seorang penting bahwa salah satu dari rombongan yang hadir menemani Kardinal Suharyo adalah Bupati dari Papua.

Deinas Gelei
Wakil Bupati Puncak Jaya saat berada di Ruangan VIP Bandara Frans Sales Lega (Foto: RJ Pangul)

Mendengar itu, sebagai wartawan, insting saya sigap tuk menemukannya. Dengar kata Papua, saya coba tengok kiri kanan di antara puluhan rombongan yang rerata berambut lurus. Keberadaan bapak Deinas pun begitu cepat terdeteksi, meski kala itu ia sudah mengenakan Songkok Manggarai, topi khas motif Manggarai yang menyerupai Peci sehingga ciri rambut susah jadi patokan.

Untungnya, warna kulitnya yang beda dari para rombongan membuatnya cepat terdeteksi. 11 – 12 dengan warna kulit saya, sesama anak Timor Indonesia, Dia Papua, Saya Flores. Hitam Kulit, Kariting Rambut, begitu kata Edo Kondologit dalam lagu yang sangat Populer ciptaan Frangky Sahilatua.

Singkat cerita, infopertama.com datang mengahampiri. Tegur sapa menyampaikan selamat datang di Tanah Manggarai, berkenalan di Bandara saat kehadiran rombongan Kardinal Igatius Suharyo.

Kala itu, saya menyapa sebagai bapak Bupati, toh informasi masuk, beliau adalah Bupati. Mungkin, agar tidak membuat situasi kacau, dia mengamini, dia bupati.

Waktu yang mepet dengan padatnya jadwal hari itu, kami (saya dan bapak Deinas) janjian tuk ngobrol lebih intens di lokasi peresmian Gereja. Sekira 30 menit perjalanan dari pusat kota Ruteng, ibu kota Kabupaten Manggarai.

Tibalah waktu yang sudah kami janjikan bersama. Seperti sebelumnya, saya masih harus menemukan Pak Bupati Puncak Jaya di antara ribuan manusia yang sudah memenuhi pelataran Gereja Baru, Gereja Santo Nicolas Copu yang akan diurapi atau diresmikan langsung oleh Kardinal Suharyo.

Deinas Gelei
Penyambutan Kardinal Suharyo, Uskup Ruteng Mgr Sipri Hormat, dan Tamu lainnya termasuk Wabup Puncak Jaya (Foto: RJ Pangul)

Saat itu, pikiran saya agak sulit menemukan beliau, melacak keberadaannya di antara lebih banyak manusia, umat setempat dengan ciri yang sudah hampir sama, Hitam Kulit Kariting Rambut. Beruntung, Beliau dan rombongan masih menggunakan seragam khusus. Mengidentifikasi pak Bupati dari Negeri Cendawasih ini tidaklah sulit, gumamku.

Dan benar saja, mata saya secepat kilat menemukannya. Saya menghampirinya, bersalaman di sore hari dengan cuaca yang agak cerah, meski kabut mulai menghampiri.

Suhu dingin di lokasi peresmian gereja menjadi tidak asing lagi bagi Bapak Deinas. Sama dengan di Puncak Jaya cuacanya, cetusnya saat saya sambangi.

Mulailah kami ngobrol, bahas soal dirinya bisa sampai ke Tanah Nuca Lale, begitu sebutan lain tuk Tanah Manggarai. Karena sifatnya ngobrol santai sembari menanti acara Peresmian mulai, obrolanpun cair-cair saja, mengalir apa adanya. Termasuk soal alasan Beliau bisa bergabung bersama rombongan ada di tanah Manggarai [Bisa baca berita sebelumnya, di sini].

Saat itu, dia semacam membuat disclaimer, bahwa dia (Deinas Gelei) sebenarnya bukanlah Bupati, ia Wakil Bupati. “Sebenarnya adek, saya ini wakil bupati, bukan bupati. Tetapi, karena dari tadi banyak yang panggil saya Bupati, termasuk pak Bupati Manggarai tadi panggil saya juga bapak Bupati. Ya sudah, saya iyakan saja. Nanti, saya memang mau maju jadi Bupati di sana (Puncak Jaya),” Katanya sembari tersenyum.

Sontak, disclaimer ini membuat saya kaget. Waduh, untung belum sempat saya buatkan berita, apalagi kalau judul beritanya, sebut Bupati Puncak Jaya bla bla… Betapa malunya saya salah membuat berita, umpatku dalam hati.

Saya coba mencairkan suana, meyakinkan beliau agar mengamini ucapan orang-orang tadi, apalagi beliau memang mau maju menjadi Puncak Jaya pertama, biar tidak Puncak Jaya Satu ya.

Saat itu, ia menuturkan, bahwa sementara ia mendapat dukungan dari beberapa parpol menuju kursi Bupati di Puncak Jaya. Sayangnya, beliau tidak gamblang menyebut nama Parpol tersebut.

Begitu memulai ngobrol semakin dalam, tetiba suara MC melalui pengeras suara mengarahkan umat dan rombongan yang ada saat itu tuk segera bersiap, sebab rangkaian prosesi Pemberkatan Gereja segera mulai.

Pose bersama di depan Gereja St. Nicolas Copu

Alhasil, ngobrol santai dengan Wakil Bupati terhenti, beliau pamit ikut bersama rombongan dalam prosesi pemberkatan Gereja Santo Nicolas Copu.

Seiring berjalan Rangkaian acara, waktunya acara sambutan-sambutan. Dalam beberapa sambutan dari orang-orang penting tentunya, Nama Deinas Gelei, si Wakil Bupati Puncak Jaya selalu disebut. Sabutan khusus ini, tidak hanya dari kordinator Rombongannya, juga dari Bupati Manggarai, Heri Nabit. Begitupun dari Uskup Ruteng, Mgr Sipri Hormat, Pr menyapa Deinas Gelei sebagai Bupati. Entah karena ikut-ikutan dengan yang sebelumnya, atau karena alasan yang sama dengan saya mendapatkan informasi yang keliru juga, Sebutan Deinas Gelei sebagai Bupati juga terucap dari Ignatius Kardinal Suharyo Darmoatmodjo.

Bukan suatu kebetulan, Deinas Gelei, sejatinya masih sebagai wakil Bupati Puncak Jaya sudah disapa sebagai Bupati Puncak Jaya oleh mereka, terutama oleh Bupati Manggarai, Uskup Ruteng dan oleh Kardinal Suharyo.

Dalam hati, Deinas Gelei, hemat saya sangat mengamini ini (Bupati) sebagai sebuah amunisi spiritualnya menggapai kursi Puncak Jaya satu, Bupati Puncak Jaya pada periode mendatang.

Jejak Karir Deinas

Deinas Gelei, S.Sos., M.Si, (lahir 16 Desember 1975), adalah Wakil Bupati Puncak Jaya yang menjabat sejak 7 Desember 2017. Ia terpilih sebagai Wakil Bupati Puncak Jaya mendampingi Yuni Wonda dalam Pilbup Puncak Jaya 2017.

Sebelum menjadi wakil bupati, Deinas merupakan pegawai BUMD di Provinsi Papua dengan jabatan terakhir Pelaksana Harian Direktur Umum dan SDM PD Irian Bhakti dan Komisaris PT. Percetakan Rakyat Papua.

Deinas menikah dengan Depina Karoba. Pasangan suami istri ini dikaruniai 6 orang anak. Yaitu Desmira Geley, Deryani Yount’s Geley, Jordany Yofan Geley, Rosmi Melfrida Mulyati Geley, Deint S. Jofiant’s Ilu Geley, dan Denyor Delfani Geley.

Riwayat Pendidikan

Ayah enam anak ini tercata sebagai siswa SD Inpres Ilu, Paniai (1982-1988), kemudian melanjutkan ke jenjang berikutnya di SMP Negeri Illu, Paniai (1989-1991).

Lalu, ia belajar lagi di SMEA Sidratul Muntaha YAPIS Wamena, Jayawijaya (1991-1994). Setamat dari YAPIS, Denias melanjutkan pendidikannya di Prodi Ilmu Administrasi Negara STIA Satya Mandala, Nabire (1997-2002). Terakhir, Denias selama dua tahun, sejak 2009 hingga 2011 berkutat di Prodi Magister Ilmu Administrasi STIA “YAPPANN”, Jakarta.

Riwayat pekerjaan

Wakil Bupati Puncak Jaya (2017-sekarang)
Direktur PD Irian Bhakti, Papua (2014-2016)
Komisaris PT. Percetakan Rakyat Papua (2012-2016)
Anggota KPU Kabupaten Puncak Jaya (2004-2007; 2007-2011)
Riwayat organisasi
Kepala Bidang Manajemen dan Organisasi KONI Provinsi Papua (2014-2020)
Ketua I KADIN Provinsi Papua (2013-2017)
Ketua GAPENSI Kabupaten Puncak (2012-2018)
Dan, Ketua GAPENSI Kabupaten Puncak Jaya (2011-2016)

Karier Politik

Sebelum menjadi wakil bupati, Deinas merupakan pegawai di badan usaha milik daerah di Provinsi Papua. Terakhir ia menjabat sebagai Komisaris PT. Percetakan Rakyat Papua sejak tahun 2012 dan Plh. Direktur Umum dan SDM PD Irian Bhakti sejak tahun 2014. Ia kemudian mengundurkan diri dalam rangka mencalonkan diri sebagai Wakil Bupati Puncak Jaya mendampingi Yuni Wonda. Pengunduran dirinya kemudian diamini oleh Gubernur Papua dengan keluarnya SK Gubernur Papua Nomor 500/356/Tahun 2016 tertanggal 17 Oktober 2016.

Deinas kemudian resmi diusung oleh 7 partai politik sebagai calon wakil bupati mendampingi Yuni Wonda dalam Pilbup Puncak Jaya 2017. Partai politik yang mengusungnya adalah PDI Perjuangan, Golkar, NasDem, Hanura, PKS, Gerindra, dan PAN yang memiliki total 13 kursi di DPRD Kabupaten Puncak Jaya. Pasangan Yuni-Deinas kemudian mendapatkan nomor urut 3 dan menjadi satu-satunya pasangan calon nonpetahana. Hasil akhir Pilbup Puncak Jaya 2017 menunjukkan keunggulan pasangan Yuni-Deinas yang berhasil meraup 74.125 suara sah (43,25%) mengalahkan bupati petahana, Henok Ibo, dan wakil bupati petahana, Yustus Wonda, yang sama-sama mencalonkan diri sebagai bupati.

Deinas Gelei kemudian resmi dilantik sebagai Wakil Bupati Puncak Jaya keempat pada 7 Desember 2017 menggantikan Yustus Wonda. Ia dilantik di Sasana Kaonak Kantor Bupati Puncak Jaya oleh Gubernur Papua, Lukas Enembe

Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel 

Â