BPOP Labuan Bajo Apresiasi Para Legenda Balap TdFH

Legenda Balap TdFH
Colase kegiatan para Legenda Balap TdFH 2022 (Foto: Mobiliananews.com)

Ruteng, infopertama.com – Direktur Badan Pelaksana Otorita Pariwisata (BPOP) Labuan Bajo, Shana Fhatina mengapresiasi para Legenda Balap Tour de Flores Heritage (TdFH). Para Legenda Balap yang tergabung dalam Komunitas Legend Riders Club itu selama sepekan ini melaksanakan tour di Pulau Flores.

Demikian Shana menyampaikan terima kasih kepada Legenda Balap TdFH Rio Sarwono dan rekan-rekan yang sudah menjelajahi Flores dengan segala daya tariknya.

“Terima kasih untuk kegiatan ini dan ke depan even seperti ini kita buat lebih besar lagi.” Tutur Direktur BPOP itu saat menyambut rombongan Legenda Balap TdFH di Batu Cermin, Labuan Bajo.

Labuan Bajo, Kata Shana butuh diperkenalkan jalur-jalur wisata minat khusus termasuk touring ini.

“Ke depan, kita akan kolaborasi sehingga rest area bisa menyentuh desa wisata, kuliner lokal. Dan, sanggar kebudayaan sepanjang pulau Flores,” pungkas Direktur BPOP Shana Fhatina.

Ketahui, rombongan Legenda Balap TdFH ini memulai dari Kota Larantuka, Flores Timur pada 24 Oktober dan berakhir di Labuan Bajo, pada Senin, 31 Oktober 2022.

Pada etape akhir menempuh jarak 140 km atau 4 jam perjalanan dengan mengambil titik start Kota Seribu Gereja – julukan bagi kota Ruteng, Ibu kota Kabupaten Manggarai. Dan, berakhir di Labuan Bajo, Ibukota Manggarai Barat sekaligus menjadi titik akhir tour kali ini.

Sebelum meninggalkan Ruteng, sebuah kota yang berada di dataran pengunungan Mandosawu, para legenda mengunjungi Gereja Katedral Lama Ruteng (sebuah Gereja dengan arsitektur bangunan khas Eropa). Mengutip laman kebudayaan kemendikbud, situs ini masuk dalam “Bangunan Cagar Budaya/Objek Diduga Cagar Budaya”.

Selanjutnya, para legenda mengunjungi Kampung Adat Ruteng Pu’u yang juga terletak masih dalam kota Ruteng, tidak jauh dari Gereja Katedral Lama Ruteng. Kampung ini perkirakan sudah berusia 800 tahun.

Berpindah dari Kampung Adat Ruteng Pu’u, para legenda menyempatkan diri mengunjungi Rumah peninggalan raja dan Bupati pertama Manggarai. Rumah ini menjadi saksi bisu peralihan kekuasaan atau pemerintahaan dari raja menjadi bupati setelah Indonesia merdeka.

Perjalanan para riders berlanjut. Mereka terus menggeber kuda besi tunggangannya menuju sawah sarang laba-laba. Sebuah areal sawah yang menerapkan sistem pembagian tanah (Lingko) berbentuk jaring laba-laba.

Artinya, pusatnya adalah “lodok” dan bagian luarnya “cicing” dalam bahasa Manggarai. Cicing artinya bagian pinggir dari areal persawahan.

Jika lihat dari ketinggian, areal sawah ini akan terlihat seperti sarang laba-laba. Maka disebut sawah sarang laba-laba.

Perjalan terus lanjutkan menuju ke barat Pulau Flores. Sebelum memasuki Kota Labuan Bajo, riders berkunjung ke SMKS Bina Mandiri, Nggorang, Labuan Bajo Manggarai Barat. Di mana mereka diterima dan disambut dengan pengalungan selendang songke Manggarai dan tarian tiba meka, danding hingga caci.

Kehadiran para riders ke tempat ini untuk memberikan semangat kepada para murid sebagai generasi penerus bangsa untuk semakin terpacu dalam mengejar impian dan cita-citanya.

Perjalan tour menjelajahi Flores “Tour Jelajah Flores 1001 Tikungan” untuk Tour de Flores Heritage 2022 (TdFH) kali ini berakhir di Gua Batu Cermin.

Sementara itu, Pereli Legendaris Rio Sarwono, ketua rombongan Touring Riders Legend Club de Flores Heritage mengaku bangga bisa mengunjungi Pulau Flores. Pengakuan itu Rio Sarwono sampaikan ketika tiba di Ruteng, ibu kota kabupaten Manggarai, Jumat (28/10) malam.

Ia mengagumi keindahan alam Flores, “Alamnya luar biasa. Banyak pemandangan yang cantik. Top-lah.”

Kata dia menambahkan bahwa orang Flores Budayanya masih sangat kental banget dengan adat istiadatnya.

Demikian Rio bahwa Budaya Flores yang kental banget dengan adat istiadatnya itu bisa menjadi salah satu daya tarik untuk pariwisata. Makanya lanjut Rio, sekarang tinggal bagaimana mempopulerkan itu.

Rio pun menyarankan, “Kalau bisa pemerintah pusat jangan hanya mempercantik Labuan Bajo saja. Tetapi juga kabupaten-kabupaten lain di daratan Flores perlu suport dari Pusat. Supaya bisa seperti Labuan Bajo.”

Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel 

 

error: Sorry Bro, Anda Terekam CCTV