Menurut Marselinus, PMI Manggarai memilih SDN Reo 2 untuk kegiatan simulasi ini karena lokasinya berada di pemukiman padat penduduk yang rentan terjadinya bahaya angin kencang.
Dia berharap, melalui latihan seperti ini para guru, siswa siswi SDN Reo 2 berani untuk ikut membantu dalam penanggulangan bencana. Baik di sekolah maupun di lingkungannya masing-masing.
“Meski masih usia sekolah dasar, tapi mereka sudah mengetahui apa yang harus mereka lakukan jika ada bencana,” tuturnya.
Maria Floretta Nai Wela Huwa (NAI) siswa kelas 5 yang juga salah satu peserta simulasi mitigasi bencana dan tanggap darurat, mengaku sempat grogi dan panik karena baru pertama kali mengikuti simulasi seperti ini. Apalagi, dalam skenario ada banyak teman-teman yang luka parah bahkan ada yang meninggal dunia.
“Awalnya sempat grogi, tapi setelah mengikuti ternyata seru sekali. Kita semua menyelamatkan diri dan harus lari ke ruangan kelas atas karena seolah ada angin kencang,” ungkapnya dengan wajah ceria.
Sementara, Kepala SDN Reo 2, Hironimus D. Ratidewe, mengapresiasi adanya kegiatan ini. Dia berharap, melalui simulasi ini anak didiknya dapat memahami cara menyelamatkan diri dan tidak panik saat terjadi bencana.
“Kegiatan ini hanya simulasi bagi pelajar. Diharapkan mereka dapat lebih memahami. Sehingga ketika terjadi bencana mereka sudah mengetahui cara menyelamatkan diri, tidak panik dan sebagainya.”
Lebih lanjut Hironimus, mengucapkan terima kasih kepada PMI Kab. Manggarai dan TIM SIBAT Kelurahan Mata Air, Kecamatan Reok atas kegiatan simulasi mitigasi bencana dan tanggap darurat.
Kegiatan ditutup pukul 15:00 wita, hadir dalam kegiatan tersebut kepala Sekolah, Hironimus D. Ratidewe, Wakil Kepsek, Rofinus Mancang, TIM PMI Manggarai, TIM SIBAT Kelurahan Mata Air, Tenaga Medis dari Puskesmas Reo, Para Tokoh Masyarakat, Para guru SDN Reo 2 dan Siswa Siswi.
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel
