Ruteng, infopertama.com – Aktivis LSM LPPDM dan Aliansi Masyarakat Manggarai Pecinta Demokrasi melakukan aksi damai di depan kantor Bawaslu Manggarai yang beralamat di komplek kantor DPRD Manggarai, Selasa, 29 Oktober 2024.
Marsel Nagus Ahang, ketua LSM LPPDM dalam orasinya saat aksi damai berlangsung meminta Bawaslu dan Gakkumdu Manggarai untuk menangkap pelacur politik yang telah dengan sengaja melakukan kampanye hitam dalam tahapan Pilkada Manggarai.
Menurut Marsel, tidak sepatutnya calon pemimpin di Manggarai tuk melakukan kampanye hitam terhadap pasangan calon lain. Jika itu terjadi, maka itu adalah bentuk pelacuran politik yang melegalkan segala cara demi meraih kekuasaan.
Tak hanya itu, Marsel Ahang juga meminta Gakkumdu tuk mentersangkakan oknum pelacur politik perusak demokrasi yang telah ia laporkan sebelumnya.
Lebih jauh, Ahang bersama aliansi Masyarakat Manggarai pecinta demokrasi mengapresiasi kinerja Bawaslu dan Gakkumdu yang telah memproses dugaan Kampanye Hitam oleh salah satu calon Bupati Manggarai pada Pilkada 2024.
“Kami mengapresiasi kinerja Bawaslu dan Gakkumdu Manggarai, dan berharap untuk segera mentersangkakan oknum pelacur politik perusak demokrasi.” Tegas Ahang.
Ia menegaskan, masyarakat Manggarai siap siaga berada di belakang Bawaslu dan Gakkumdu mengkawal proses pidana pemilu.
“Jangan takut dengan segala ancaman, intimidasi atau apapun dari pihak-pihak tertentu yang ingin menghentikan kasus ini.”
Sebelumnya, Calon Bupati Manggarai, Maksimus Ngkeros menjalani pemeriksaan tim Gakkumdu pada Selasa 22/10/2024, sekitar pukul 08.00 Wita.
Pemeriksaan terhadap Maksimus Ngkeros ini atas dugaan pelanggaran Kampanye yang ia lakukan di dusun Rampasasa, desa Wae Mulu, kecamatan Wae Ri’i pada 07 Oktober 2024.
Maksi Ngkeros, dalam materi kampanye-nya menyudutkan Paslon nomor urut 2 Hery – Fabi.
Atas dasar dugaan pelanggaran yang merugikan paslon Hery Fabi itu, Ketua Lembaga Pengkaji Peneliti Demokrasi Masyarakat NTT (LPPDM NTT), Marsel Nagus Ahang, SH., melaporkan Maksi Ngkeros ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) melalui Sentra Gakkumdu Manggarai, pada 14 Oktober 2024.
Panggilan Klarifikasi pihak Gakkumdu Manggarai, jelas Ahang, beredarnya video pernyataan Maksi Ngkeros, yang menyudutkan Paslon nomor urut 2, di kampung Rampa Sasa, desa Wae Mulu, kecamatan Wae Ri’i, kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 07 Oktober 2024 lalu.
Akibat pernyataan Maksi Ngkeros, saat kampanye terbuka ajak warga Rampa Sasa untuk tidak memilih Hery Nabit (Calon bupati Manggarai nomor urut 2) “karena telah menghancurkan Manggarai”, buntut laporan Ahang ke Bawaslu Manggarai.
Dalam video yang berdurasi 1 menit ini, Maksimus mengajak warga Rampa Sasa untuk tidak memilih Hery Nabit (Calon bupati Manggarai nomor urut 2) karena telah menghancurkan Manggarai.
“Cama laing pande di’an Manggarai ho,o gah. Pu’ung ce mai Rampa Sasa, neka teing can suara Hery Nabit no,o (Kita secara bersama-sama buat baik untuk Manggarai saat ini, jangan berikan satu suara untuk Hery Nabit, di sini). Karena dia (Hery Nabit) telah menghancurkan Manggarai,” sebut Maksimus dalam video yang beredar di sejumlah media social.
Menurut Ahang, kampanye hitam yang dilakukan Maksi Ngkeros ini bentuk strategi politik kotor yang bertujuan untuk merusak reputasi dan kredibilitas lawan politik.
Akibat pernyataan Maksi Ngkeros saat kampanye terbuka ajak warga Rampa Sasa untuk tidak memilih Hery Nabit (Calon bupati Manggarai nomor urut 2) “karena telah menghancurkan Manggarai”, buntut laporan Ahang ke Bawaslu Manggarai.
Sementara itu, Koordinator divisi
Hukum, Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Humas (HP2H), Yohanes Manase kepada media mengatakan tim Sentra Gakkumdu Manggarai, telah menindaklanjuti laporan masyarakat.
Laporan masyarakat ini, lanjut Manase, sedang ditangani pihak Sentra Gakkumdu Manggarai.
“Yang pasti tim Sentra Gakkumdu, masih proses terkait laporan masyarakat,” jelas Manase.
Informasi yang dihimpun media ini, Calon Bupati dari paket Maksi-Ronal nomor urut 1 ini, menggunakan mobil Fortuner berwarna putih saat memenuhi panggilan Bawaslu Manggarai.
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel