Ruteng, infopertama.com – Suasana belajar mengajar di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Reo 2, Kecamatan Reok, Kabupaten Manggarai, pada Sabtu (21/10/2023) pagi, tiba-tiba berubah penuh kepanikan akibat angin kencang yang melanda sekolah itu.
Puluhan pelajar berusaha menyelamatkan diri dengan berjalan merunduk dengan menutupi kepala mereka dengan tas. Beruntung, petugas pertolongan pertama (PP) dan evakuasi beserta relawan dari tim SIBAT segera menuju lokasi kejadian untuk melakukan proses evakuasi korban yang tertindis bangunan.
Ada pula beberapa siswa-siswi tergeletak di lantai karena mengalami luka-luka akibat runtuhan batu dan kayu bangunan. Mereka yang mengalami luka langsung ditangani oleh tim pertolongan pertama (PP)untuk segera di obati.
Proses Evakuasi sigap membantu menggunakan tandu, kain mitela, papan bidai, peralatan P3K, dengan evakuasi 32 orang siswa SDN Reo 2 ke titik kumpul di salah satu ruangan kelas yang dikomando oleh Kepala Sekolah dibantu dengan Guru-guru, SIBAT dan Tim penolong dari Palang Merah Indonesia.
Selain itu, tim medis dan tim PMI yang telah mempersiapkan Pelayanan Pertolongan Pertama, korban yang mengalami luka berat segera dirujukan ke puskesmas dan rumah sakit terdekat.
Ini adalah bagian dari Skenario simulasi mitigasi bencana dan tanggap darurat yang selenggarakan oleh Palang Merah Indonesia (PMI) Manggarai, Tim SIBAT Keluraha Mata Air, Kecamatan Reok.
Kegiatan yang diikuti 62 orang peserta, 32 orang pelajar SDN Reo 2, termasuk 3 anggota PMI serta 5 orang TIM SIBAT, 14 orang guru dan 6 orang tokoh masyarakat setempat ini bertujuan untuk melatih para siswa, guru serta masyarakat ketika menghadapi bencana seperti angin kencang yang berpotensi terjadinya bencana.
Ketua SIBAT, Marselinus Dii, Kelurahan Mata Air, memberikan apreasiasi untuk PMI Kabupaten Manggarai yang menyelenggarakan kegiatan ini. Karena memang, kata dia potensi bencana yang sering terjadi di Kelurahan Mata Air terlebih khusus di SDN 2 yaitu angin kencang.
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel
