Cepat, Lugas dan Berimbang

Warga Desa Compang Namut Keluhkan Penyaluran Bantuan Beras Tak Tepat Sasaran; Dugaan Praktek Nepotisme Aparat Desa

Warga lainnya, Monika Lit (77), seorang janda lansia sekaligus penyandang disabilitas, juga mengaku tidak menerima bantuan beras tersebut, padahal, ia masih mempunyai tanggung tiga orang anak yang sedang menempuh pendidikan.

Saat ditanya, kepala desa Compang Namut, Sipri Pasang disebut memberikan jawaban tidak jelas dan bahkan sempat bersitegang dengan warga. Kades Sipri, menurut warga, berdalih bahwa aturan datang dari pemerintah pusat. “Kalau mau tahu dan mau protes kenapa tidak dapat bantuan, silakan tanya langsung ke pusat,” ujar Anastasia menirukan pernyataan kades.

Situasi ini makin memicu ketidakpuasan warga setelah mencuat dugaan bahwa mayoritas penerima bantuan justru berasal dari keluarga aparat desa. Hal ini menimbulkan kesan bahwa distribusi bantuan tidak didasarkan pada kebutuhan riil masyarakat, melainkan pada relasi keluarga dengan perangkat desa.

Saat dikonfirmasi, kepala desa Compang Namut, Sipri Pasang menjelaskan
program pangan yang disalurkan ke desanya bukan diperuntukkan khusus bagi janda, lansia, atau penyandang disabilitas. Bantuan ini disalurkan berdasarkan undangan resmi yang diterima dari kantor camat. “Terus terang, beras bantuan pangan ini bukan untuk janda, lansia, atau disabilitas. Mereka mengirim undangan lewat kantor camat, lalu kami menerima undangan itu sejumlah 216,” ungkap Kades Sipri via pesan WA, Kamis (31/7/2025).

Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel