Cepat, Lugas dan Berimbang

Wagub Johni Asadoma Hadiri Festival Olang Mangsari 2025 di Alor

“Tentu ini wajib untuk dilaksanakan setiap tahun dan harus dibuat lebih meriah dan atraktif lagi. Bila perlu sekolah-sekolah di Pulau Pura diliburkan agar semua anak-anak sekolah ikut serta terlibat dalam festival ini. Anak-anak sekolah juga kita dorong untuk bisa membuat kreasi seni keterampilan kerajinan tangan dan dipamerkan dalam festival ini,” ungkapnya.

Lebih lanjut Wagub Johni Asadoma menjelaskan bahwa arti dan filosofi dari Festival Olang Mangsari adalah “Mencari Kehidupan”. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi dan keterlibatan bersama baik itu pihak Gereja, para tokoh Diaspora untuk dapat mengembangkan festival ini menjadi festival bertaraf internasional sehingga akan punya nilai jual yang lebih tinggi.

“Perlu adanya penelitian dimana spot-spot bagus di wilayah Pulau Pura ini sehingga bisa kita promosikan lewat media sosial juga dikembangkan menjadi bagian dari festival agar orang-orang dari luar Alor hingga mancanegara yang lihat dapat sangat tertarik dan datang ke sini. Sehingga potensi pariwisata di Pulau Pura akan lebih terkenal, karna kita tahu bersama Alor terkenal akan potensi baharinya, taman bawah lautnya. Dan para tokoh Diaspora khususnya yang berasal dari Pulau Pura harus diundang dan terlibat aktif dalam mendukung juga mempromosikan segala potensi pariwisata juga potensi lainnya dari Pulau Pura,” jelasnya.

Sementara itu, dalam sekapur sirihnya, Bupati Alor, Iskandar Lakamau menyampaikan bahwa Alor merupakan alam yang lestari dimana warga masyarakatnya yang ramah memiliki banyak kekayaan budaya dan alam yang adalah hadiah dari Tuhan dan patut untuk disyukuri juga dilestarikan seperti kegiatan festival Olang Mangsari ini.

“Olang Mangsari merupakan festival budaya yang datang dari buah pikir keluarga besar yang ada di Pulau Pura. Sebuah keunikan dimana pulau ini memiliki lebih banyak batu daripada tanah, tetapi Tuhan memberikan hikmat untuk bagaimana kita mengolah tanah ini, laut dan tumbuhan untuk menjadi kehidupan masyarakat setempat,” ungkap Bupati Alor.

“Kiranya ini juga harus dinarasikan dan dijadikan sebagai buku agar kita bisa masukan dalam pelajaran muatan lokal di sekolah. Sehingga bisa dipelajari oleh anak cucu kita dan tentunya warisan budaya ini tetap lestari,” jelas Bupati Iskandar.

Festival budaya Olang Mangsari tahun 2025 pun resmi dibuka ditandai dengan pemukulan gong oleh Wakil Gubernur, Johni Asadoma serta Bupati Alor dan juga unsur Forkopimda Kabupaten Alor.

Turut hadir pada kegiatan ini, ketua Sinode GMIT, Samuel pandie, pejabat dari Bank BI Perwakilan Provinsi NTT, unsur Forkopimda Kab. Alor, Ketua TP-PKK kab. Alor, para Pimpinan Perangkat Daerah Provinsi NTT dan Kabupaten Alor, serta Tokoh Adat, Tokoh masyarakat, Tokoh Pemuda dan seluruh masyarakat Pulau Pura.

Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel