Pengelolaan Hutan Tuk Keselarasan
Sementara itu, Ketua DPRD Matim, Heremias Dupa dalam sambutannya mengatakan, beberapa waktu belakangan terjadi kerusakan yang cukup parah pada hutan yang ada di Manggarai Timur. Berdasarkan data Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), luas kawasan hutan yang rusak menunjukan trend yang meningkat. Tahun 2021 berdasarkan data kerusakan hutan di Resort Watu Nggong seluas 839 ha. Pada wilayah Poco Ranaka seluas 4400 ha dan Ranamese seluas 250 ha.
“Diskusi hari ini merupakan momentum yang sangat krusial dan strategis untuk memetakan langkah pengelolaan hutan Manggarai Timur. Juga merupakan wujud tanggung jawab kita untuk melestarikan lingkungan,” jelasnya.
Ia mengatakan, semakin banyak merambah hutan dan menjadi gundul, maka perlu lakukan langkah penyelamatan. Dan, mengembalikan kesejahteraan masyarakat bersama hutan serta menemukan kembali keselarasan antara manusia dan alam.
“Politik hijau yang berkembang saat ini merujuk pada fakta bahwa manusia adalah bagian dari alam. Sehingga penting kembangkan demokrasi ekologi yang menonjolkan kesejajaran antara demokrasi dan gerakan ekologi,” tutupnya.
Hadir sebagai nara sumber narasumber dalam kegiatan ini adalah anggota DPR RI Komisi IV dari Fraksi PDI Perjuangan, Dapil NTT II Yohanis Fransiskus Lema, S.IP,M.Si., dan Rohaniwan Rd. Simon Nama, Pr.
Turut hadir, Staf Ahli Bupati, Asisten Sekda dan Kepala Perangkat Daerah Lingkup Pemda Matim, Kepala BKSDA dan jajaran, Kepala UPT Dinas Kehutanan Manggarai Timur dan Pemerhati lingkungan. (Red_Aln)
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel