Tahun Jubileum: Ajang Temu Berkah Antara Peziarah dan Pencopet?

(sekadar yang ringan-ringan)

“Berziarah, dan teruslah berziarah, sampai di suatu saat kau bakal tahu siapa dirimu, siapakah sesama-sesamamu, tentang dunia yang luas membentang. Dan terlebih kau dapat mengalami Tuhanmu mahasegala.”
(Sang Bijak)

P. Kons Beo, SVD

Kisah yang tak terlupakan…

Nyaris 28 tahun silam. Tepatnya di tahun 1997. Di suatu hari, selepas kuliah di Gregoriana, saya segera menuju via Del Corso. Di jalan ramai jalur itu ada bis nomor 95 yang melintas. Bus itu berujung perhentian di Piazza Partigiani, yang berbatasan langsung dengan tembok halaman Generalat SVD.

Cerita lanjutnya begini: Begitu saya masuk dalam bis 95 itu, seorang signora (ibu lanjut usia) memandang saya. Agak tipis-tipis dan lirik-lirik cara lihatnya. Terkesan kuat tak ada rasa aman di hatinya. Buktinya?

Tas tangannya, seperti dompet begitu, segera digenggamnya erat-erat. Sepertinya ia juga perhatikan serius apa tas tangannya itu sudah dikancing tutup rapat? Karena ‘cara signora itu melihat saya dan segala gesture nya itu, saya segera ambil kesimpulan cepat: “Ini nenek moyang satu ni pasti kira saya ini pencopet di bis umum.”

Di Komunitas SVD-Roma, abang-abang setanah air memang ingatkan ulang-ulang, “Hati-hati tu di kendaraan umum. Itu misalnya di bus atau metro, atau di tempat-tempat padat turis, terminal atau stasiun kereta, Colosseum, Fontana di Trevi, Piazza di Spagna dan seterusnya. Awas kau kena copet.” Malah ada abang yang ingatkan dengan gaya Flores (Ende), “Kau jangan kanga ranga sembarang di sini. Kau lengah sadikit, kau punya isi tas dan dompet tu pencopet sikat abis!” Tapi ini lain ceritanya…. Saya yang malah dicurigai berat sebagai pencopet.

Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel