Cepat, Lugas dan Berimbang

Siswa SMK Tikam Teman hingga Tewas, Pelaku Ngaku Sering Dibully Bau Badan

Dibully Bau Badan
Ilustrasi Siswa SMK Tikam Teman hingga Tewas Karena Sering Dibully Bau Badan (ist)

Palembang, infopertama.com – EK (16), siswa SMK yang kehilangan nyawa saat jam sekolah karena temannya yang berinisial DM (16), siswa di sekolah tersebut menikamnya dengan pisau. EK merupakan siswa salah satu SMK di di Palembang, Sumatera Selatan.

Peristiwa penikaman siswa SMK di Palembang ini terjadi saat saat mau memulai jam belajar lantaran pelaku sakit hati kerap dibully bau badan.

Pelaku dan korbannya sama-sama duduk di kelas 11.

Setelah peristiwa tersebut, pelaku sempat melarikan diri dan memesan tiket ke luar kota.

Namun tak berselang lama, petugas berhasil mengamankan DM yang melarikan diri untuk mintai pertanggungjawabannya.

Berikut fakta-fakta kasus seorang siswa SMK bunuh teman sekelas di Palembang merangkum dari TribunSumsel.com, Minggu (12/2/2023):

Kronologi kejadian

Kasus ini berawal saat pelaku dan korban masuk sekolah sebagaimana biasanya pada Rabu (8/2/2023). Semua berjalan normal hingga waktu mendekati salat Zuhur.

Tiba-tiba terjadi keributan antara pelaku dan korban di dalam kelas. Pelaku kemudian mengeluarkan pisau yang ia bawa dari rumah lalu menikamkan ke arah tubuh korban.

Akibatnya darah mengucur dari dada dan punggung korban. Keributan yang terjadi mengundang guru dan siswa lainnya untuk berkerumun.

Korban selanjutnya dilarikan Rumah Sakit Bari Palembang oleh pihak sekolah guna mendapatkan pertolongan. Nahasnya, takdir berkata lain, korban meninggal dunia akibat luka parah.

Sementara pelaku kabur dari lokasi kejadian setelah melakukan aksinya.

Polisi dari jajaran Polsek Kertapati, Polrestabes Palembang kemudian berhasil menangkap DM pada Rabu sore sekira pukul 16.30 WIB.

Pelaku kabarnya hendak kabur ke luar daerah.

“Pelaku hendak kabur ke Lubuklinggau. Usai kejadian di sekolah, dia pergi ke Talang Jambe kemudian memesan tiket untuk berangkat ke Lubuklinggau, ” ujar Kapolsek Kertapati, AKP Alfredo Hidayat.

Alfredo melanjutkan, pihaknya sempat menginterogasi pelaku terkait motif penikaman terhadap Eka.

DM mengaku tak terima dengan perlakuan korban terhadap dirinya. Korban, kata DM sering mem-bully dan memalaknya.

“Kami telah menghimpun keterangan teman-teman pelaku dan korban.”

“Ternyata pelaku ini sering di-bully bau badan dan disuruh beli deodoran oleh korban,” imbuh Alfredo.

Alfredo menambahkan, DM sudah diserahkan ke Unit PPA Satreskrim Polrestabes Palembang untuk mendalaman lebih lanjut.

Ayah Eka, Suroso (71) membantah pernyataan pelaku soal kepribadian korban.

Suroso tidak terima anaknya dsebut pemalak karena dalam keseharian, korban anak yang baik.

“Yang katanya anak saya malak pelaku 3 bulan itu tidak benar, baik dia itu termasuk pendiam. Pergaulannya bagus,” ujarnya.

Selain pandai bergaul, kata Suroso, korban juga aktif dalam kegiatan sekolah seperti pramuka. Atas kepergian anaknya, Suroso dan keluarganya merasakan duka yang mendalam.

Kesaksian teman korban

Aldo, teman korban turut membantah perihal korban yang suka mem-bully temannya yang lain.

Korban yang memang suka bercanda namun tidak pernah mengganggu ataupun mem-bully orang lain.

“Kalau sama kami, ya dia sering bercanda,” kata Aldo.

Aldo menambahkan, selama berteman, tidak tampak permasalahan antara pelaku dan korban.

Korban di sekolah memang sebagai pribadi yang pendiam tidak banyak ulah apalagi malak orang.

Untuk pelaku DM sendiri, teman-teman mengenalnya sebagai orang yang selalu menyendiri di dalam kelas.

“Pelaku itu orangnya pendiam juga tapi suka menyendiri. Dia memang sering dibilang sama teman-teman seperti itu (dibully bau badan),” tandas Aldo.

Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel 

Â