Setelah Ancam Pukul Bupati, VBL Ancam Bakar Pabrik Pakan di Jawa

Bakar pabrik pakan
Foto: Meylinda Putri Yani Mukin/JPNN.com
idulfitri

Kupang, infopertama.com – VBL, Gubernur NTT kembali membuat heboh dengan pernyataan kerasnya. Sebelumnya, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) mengancam akan memukul para Bupati/Wali Kota di NTT jika tidak berhasil menekan angka stunting.

Terkait ancaman itu, Gubernur VBL mengaku sudah izin di Presiden RI Joko Widodo saat berkunjung di Sumba Barat Daya beberapa waktu lalu.

“Waktu Presiden Jokowi datang di Sumba Barat Daya saya cerita bilang Bupati saya ini (Bupati Sumba Barat Daya-pen) dokter. Jadi kalau angka stuntingnya tidak turun boleh tidak saya pukul? Pak Presiden bilang itu perlu.” Kata VBL saat memberikan sambutan pada acara sosialisasi rencana aksi nasional percepatan penurunan angka stunting Indonesia (RAN-PASTI), Jumat (4/3/2022) pagi di Kupang.

Tak hanya ancam bupati, baru-baru ini, VBL juga mengancam bakar pabrik pakan ternak yang ada di Pulau jawa.

VBL memberi pernyataan keras kepada pabrik pakan ternak yang diduga mengganggu pembangunan pakan ternak di wilayah NTT. Gubernur VBL mengancam akan membakar pabrik-pabrik tersebut.

“Jadi saya sudah bilang, gambar seluruh pabrik pakan di Pulau Jawa sana, kalau nanti ternyata kita diganggu maka seluruh pabrik yang terduga ada indikasi ganggu kita harus bakar semua. Itu omong gubernur,” Ucap VBL, Jumat 11 Maret 2022 di acara pelantikan pengurus partai Demokrat NTT di Hotel Kristal.

“Jadi nanti kalau mau pabrik pakan tidak dibakar, ikut partisipasi bangun di NTT,” tambahnya.

Gagal Tender Pabrik Pakan Gegara Mafia

Dia mengklaim, aliran uang yang keluar dari NTT untuk membeli pakan ternak per tahun mencapai Rp1 triliun.

“Pakan ternak itu hanya ternak babi dan ayam Rp1,1 triliun. Saya pikir gampang buat pabrik pakan, ternyata tidak gampang karena mafianya luar biasa,” kata VBL.

Pemerintah Provinsi, tutur VBL telah menyiapkan anggaran Rp50 miliar untuk pembangunan pakan ternak di NTT. Ketahui, perjalanan itu gagal tender selama dua tahun.

“Semua perusahaan, pada saat buka lelang semua ikut. Tapi begitu kasih dokumen tidak ada satupun yang isi. Jadi mafianya begitu luar biasa,” katanya.

Viktor mengaku baru menyadari, kalau market terbesar pakan ternak dari Pulau Jawa, ada di NTT. Hal ini sebabnya, selalu gagal membangun pabrik pakan ternak NTT karena ada mafia yang ikut bermain dalam kondisi ini.

“Kalau itu strateginya, maka sama-sama kita mau adu. Sekarang saya pake swasta tanpa tender. Kita bangun sendiri, kalau pake Pemerintah tender dia bisa hambat, sekat kita pake swasta,” ujarnya.

Pabrik pakan ini juga disinyalir terlibat dalam kegagalan beberapa kali tender pabrik paka ternak di NTT. VBL berpendapat jika mendirikan pakan ternak bisa memberikan keuntungan yang setimpal.

Demikian juga dengan belanja kecap ke luar NTT yang per tahun, bisa mencapai Rp700 miliar. VBL mengajak politisi untuk bisa bergerak dalam pembangunan pabrik semacam ini di NTT.

Gubernur VBL menegaskan, agar melakukan riset pakan ternak NTT untuk membantu menjalankan program sapi Wagyu yang rencananya akan kerjakan di Pulau Sumba.

Mantan Anggota DPR RI itu mengaku kalau sapi yang ada di NTT kualitas dagingnya kurang baik, sebab, tidak dapatkan dukungan dengan kualitas pakan.

Rickardus