Cepat, Lugas dan Berimbang

Sendal Seribu, Rendah Hati: Melakukan Apa yang Dikatakan

Tatapan Kasih

Selasa, 7 Maret 2023
Hari Biasa, Pekan Prapaskah II
Yes. 1:10,16-20; Mzm. 50:8-9,16bc-17,21,23; Mat. 23:1-12
[Thn. VI-SS/66/3/2023]

Antifon Pembuka

Terangilah Mataku, agar aku jangan tertidur dalam maut, jangan sampai musuhku berkata: Dia telah kukalahkan!

Doa Kolekta

Allah Bapa Mahaagung, semoga hati kami selalu terbuka terhadap kehadiranMu. Berilah kami semangat untuk benar-benar menghayati sabdaMu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, Amin.

Bacaan Injil

Inilah Injil Suci Menurut Matius

Sekali peristiwa berkatalah Yesus kepada orang banyak dan murid-murid-Nya, “Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa. Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan mereka, karena mereka mengajarkan, tetapi tidak melakukannya.

Mereka mengikat-ingat beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya. Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang. Mereka memakai tali sembahyang yang lebar dan jumbai yang panjang; mereka suka duduk di tempat terhormat dalam perjamuan dan di tempat terdepan di rumah ibadat; mereka suka menerima penghormatan di pasar dan suka dipanggil Rabi. Tetapi kamu, janganlah suka disebut Rabi; karena hanya satu Rabimu, dan kamu semua adalah saudara. Dan janganlah kamu menyebut siapa pun bapa di bumi ini, karena hanya satu Bapamu, yaitu Dia yang di sorga.

Janganlah pula kamu disebut pemimpin, karena hanya satu Pemimpinmu, yaitu Kristus. Siapa pun yang terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu. Barangsiapa meninggikan diri akan direndahkan, dan barangsiapa merendahkan diri akan ditinggikan.” Demikianlah Sabda Tuhan

Rendah Hati: Melakukan Apa yang Dikatakan

Sahabat Sendal Seribu yang terkasih,
Sebuah undangan untuk membersihkan diri dilayangkan kepada kita hari ini. Apa yang harus kita bersihkan dari dalam diri kita? Membersihkan diri dari segala kesombongan, egoism, ingat diri, pencitraan, kemunafikan yang mengoroti hati dan sanubari kita.

Undangan ini juga adalah sebuah panggilan untuk belajar dan bertumbuh dalam semangat kerendahan hati sebagai seorang pengikut YESUS. Ternyata untuk menjadi pribadi yang rendah hati, kita juga perlu belajar. Belajar agar kerendahan hati itu sungguh melekat, berakar dan berbuah nyata dalam hidup kita setiap hari.

Nah, ketika kita sudah mahir dalam mengembangkan semangat kerendahan hati, maka kita semakin bersemangat pula untuk berbuat baik, untuk mengutamakan kepentingan bersama dari kepentingan pribadi, untuk mengendalikan diri dan semangat untuk menaati perintah ALLAH dalam hidup harian kita.

Sahabat Sendal Seribu yang terkasih,
Hari ini kita mendengarkan Yesus yang mengecam ahli-ahli Taurat. “Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa.

Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan mereka, karena mereka mengajarkan, tetapi tidak melakukannya… Siapa pun yang terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu. Barangsiapa meninggikan diri akan direndahkan, dan barangsiapa merendahkan diri akan ditinggikan.”

Pribadi yang rendah hati, dia tahu bagaimana menyelaraskan kata dalam tindakan, dan bagaimana menggunakan kuasa bukan untuk menindas melainkan untuk melayani dan bagaimana melayani dengan KASIH. Sebagai pengikut KRISTUS, apapun panggilan kita saat ini, kita dipanggil untuk menjadi pelayan. Misalnya: Seorang pemimpin, dia membawa di dalam dirinya semangat hidup seorang pelayan.

Sebagaimana Yesus, Dia datang bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani. Semangat inilah yang tidak dimiliki oleh ahli-ahli Taurat, sehingga YESUS sangat mengecam kemunafikan mereka, yang suka mencari pencitraan, melayani bukan karena didorong oleh semangat kerendahan hati tapi karena ingin dipuji, dilihat banyak orang, dihargai dan ingin mendapatkan penghormatan.

Sahabat Sendal Seribu yang terkasih,
Sampai disini, kita berhenti sejenak, jeda dalam hidup kita. Sampai saat ini, ingatlah peribahasa latin verba docent exempla trahunt, kata-kata yang mengajar, tindakan yang memveri teladan.

Kita berbicara tentang kasih, tapi kita memiliki dendam. Kita berbicara tentang saling mengampuni tetapi di dalam hati kita, kita sulit mengampuni sesama saudara kita. Saat kita berbicara tentang damai, tetapi kita kadang menjadi sumber perpecahan di dalam keluarga, lingkungan. Kita berbicara tentang keadilan, tapi kita masih korupsi, kolusi dan nepotisme.

Sahabat Sendal Seribu yang terkasih,
Marilah kita berbenah diri, Bongkar Kebiasaan Lama, Kita hidup dalam semangat kerendahan hati. Jangan biarkan egoism, kemunafikan, kesombongan mencuri semangat pelayanan dan kerendahan hati di dalam hati kita.

Rendah Hati

Marilah kita berdoa: ALLAH BAPA YANG MAHAAGUNG, semoga hati kami selalu terbuka terhadap kehadiranMu. Berilah kami semangat kerendahan hati supaya kami melakukan apa yang kami ajarkan, kami melayani dengan tulus dan tanpa pamrih agar kami melangkah maju menuju KerajaanMu yang abadi. Dengan pengantaraan Yesus Kristus Puteramu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah sepanjang segala masa. Amin

Salam dan doaku KASIH PUTIH dari HATI yang TULUS MENCINTAI
Berkat dan doaku
Pastor Ryano Tagung, Pr
Paroki Santu Yusuf, Benteng Jawa

Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel