Jumat, 17 Maret 2023
Hari Biasa, Pekqn Prapaskah III
Hos. 14:2-10; Mzm. 81:6c-8a,8bc-9, 10-11ab,14,17; Mrk. 12:28b-34
[Thn. VI-SS/75/3/2023]
Antifon Pembuka
Tiada dewa yang menyamai Engkau Ya Tuhanku, sebab agunglah Engkau dan agunglah karyaMu. Hanya Engkaulah Allah.
Doa Kolekta
Marilah kita berdoa: ALLAH BAPA MAHAKUDUS, terima kasih atas rahmat hari baru yang boleh kami terima dengan cuma-cuma berkat kasih dan kemurahan hatiMu. Curahkanlah rahmatMu ke dalam hati kami agar kami dibebaskan dari segala kesalahan manusiawi dan semakin menaati perintahMu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus PutaraMu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam Persatuan Roh Kudus, hidup dna berkuasa, Allah sepanjang segala masa, Amin.
Bacaan Injil
Inilah Injil Suci Menurut Markus
Sekali peristiwa datanglah seorang ahli Taurat kepada Yesusdan bertanya kepada-Nya, “Perintah manakah yang paling utama?” Jawab Yesus, “Perintah yang paling utama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita itu Tuhan yang esa. Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hati, dengan segenap jiwa, dengan segenap akal budi, dan dengan segenap kekuatanmu. Dan perintah yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada perintah lain yang lebih utama daripada kedua hukum ini.”
Berkatalah ahli Taurat itu kepada Yesus, “Guru, tepat sekali apa yang Kaukatakan, bahwa Dia itu esa, dan bahwa tidak ada allah lain kecuali Dia. Memang mengasihi Dia dengan segenap hati,dengan segenap pengertian, dan dengan segenap kekuatan, serta mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri jauh lebih utama dari pada semua kurban bakar dan persembahan.”
Yesus melihat betapa bijaksana jawaban orang itu. Maka Ia berkata kepadanya, “Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!” Dan tak seorang pun berani lagi menanyakan sesuatu kepada Yesus. Demikianlah Sabda Tuhan
Masa Tobat adalah Masa untuk Saling Mengasihi
Sahabat Sendal Seribu yang terkasih,
CINTA ALLAH telah menarik kita untuk tinggal di dalam kasihNya. CintaNYA merengkuh kita di tengah-tengah himpitan akar-akar kejahatan yang sedikit demi sedikit menunjukkan keganasannya untuk mencuri kita dari KASIH ALLAH, membuat kita tergelincir dalam kesalahan dan kelemahan kita dan membawa kita semakin jauh dari KASIH ALLAH. Alhasil, pohon kehidupan kita tidak menghasilkan buah kasih—Kasih untuk ALLAH dan kasih untuk sesama.
Sahabat Sendal Seribu yang terkasih,
Ketika kita sungguh menyadari dan mengalami KASIH ALLAH di dalam hidup kita, maka kita tidak akan membiarkan pohon kehidupan kita menjulurkan akar-akarnya kepada kejahatan, ranting-rantingnya merambat kepada kegelapan yang membuat kita tidak berada di dalam naungan TUHAN. Kita harus kembali. Kembali merambatkan ranting hidup kita kepada POKOK KEHIDUPAN yaitu ALLAH.
Kita harus kembali menjulurkan akar kehidupan kita pada sumber Kehidupan yaitu KASIH ALLAH. Kita harus kembali. Kembali untuk mengasihi ALLAH dengan segenap hati, dengan segenap jiwa, dengan segenap akal budi dan dengan segenap kekuatan. HATI membangkitkan penyesalan dan pertobatan. Jiwa disegarkan oleh EMBUN KASIH ALLAH. Akal budi diterangi dengan KEBIJAKSANAAN ILAHI agar semakin memahami perintah dan kehendak ALLAH. Kekuatan kita dipulihkan untuk menempuh jalan-jalan TUHAN.
Sahabat Sendal Seribu yang terkasih,
KASIH KEPADA ALLAH ini harus kita wujudnyatakan juga dalam kasih kita kepada sesama. Siapakah sesamaku? Jumpai sesama di dalam keluarga, di dalam komunitas, di dalam lingkungan pekerjaan kita yang senantiasa rindu untuk dikasihi, dicintai, diperhatikan dan diterima. Semakin kita dekat dengan ALLAH maka kita akan semakin dengan sesama.
Semakin kita kita mengasihi ALLAH maka kita akan semakin mengasihi sesama. Relasi dan kasih kita kepada ALLAH tidak akan membuat kita menjaga jarak dengan sesama di sekitar kita. Yesus berkata dalam injil hari ini Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita itu Tuhan yang esa.
Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hati, dengan segenap jiwa, dengan segenap akal budi, dan dengan segenap kekuatanmu. Dan perintah yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada perintah lain yang lebih utama daripada kedua hukum ini.
Sahabat Sendal Seribu yang terkasih,
Menjadi jelas bagi kita bahwa mengasihi ALLAH membawa kita untuk semakin mengasihi sesama. Mengasihi dengan berusaha mengurangi sedikit demi sedikit ego kita, sikap sombong kita, sikap iri hati kita, sikap amarah kita, sikap memilih dan memilah dalam berelasi.
Kalau KASIH ALLAH sungguh kita resapi dalam hati kita, maka hati kita akan berkembang dalam kasih. Oleh karena itu, di masa Prapaskah ini, mari kita semakin menjulurkan akar pohon kehidupan kita pada DIA, POKOK KEHIDUPAN dan SUMBER KASIH SEJATI, agar kita tidak terus menerus tinggal dalam kegelapan dosa dan kebiasaan untuk menaruh benci dan dendam kepada sesama. Orang lain boleh menaruh dendam dan amarah kepada kita, tetapi di dalam hati kita jangan awetkan itu sebab kita akan kehilangan kesempatan untuk merasakan KASIH ALLAH yang sudah memilih hati kita untuk DIA tempatkan KASIHNYA YANG SEMPURNA.
Tuhan YESUS, Wajah Kasih Allah yang kelihatan. Engkau senantiasa mengasihi kami meski kami sering lupa untuk membalas kasihMu. Beri kami rahmat dan cintaMu agar kami pun mampu mengasihiMu dengan segenap hati, dengan segenap jiwa, dengan segenap akal budi, dan dengan segenap kekuatan kami. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami, Amin.

Salam dan doaku KASIH PUTIH dari HATI yang TULUS MENCINTAI
Berkat dan doaku
Pastor Ryano Tagung, Pr
Paroki Santu Yusuf, Benteng Jawa
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp ChanelÂ
Â