Dipanggil Untuk Menjadi Pelayan
Paus Fransiskus pernah mengatakan: “Kita bisa disebut memiliki jiwa pelayan kalau kita selalu membuka tangan bagi semua orang, lebih-lebih bagi mereka yang miskin, lemah dan kurang dianggap oleh sesamanya dalam kehidupannya sehari-hari.
Sahabat SENDAL SERIBU yang terkasih,
Pelayan -(an) kita akan menjadi sebuah pelayanan yang kerdil bila kita melayani dengan pamrih, melayani tanpa cinta, melayani dengan keterpaksaan. Pelayan (an) kita akan menjadi sebuah pelayan (an) yang melelahkan dan membosakan bila kita tidak melayani dengan hati, tidak membuka hati bagi ALLAH untuk diisi oleh KASIHNYA.
Agar Pelayanan kita akan berbuah, maka kita harus melayani dengan semangat KRISTUS, yang datang bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani, melayani dengan hati yang tulus, dengan cinta yang sejati dan penuh penyerahan diri kepada ALLAH. Kita harus sungguh menyadari bahawa pekerjaan sekecil apapun adalah penting untuk kita kerjakan dengan penuh kasih dan cinta sebab tugas kita di dunia hanya menjadi tangan ALLAH. Kita berkerja bersama ALLAH di dunia ini dalam semangat melayani tanpa pamrih dan dengan cinta yang besar. Kalau kita sungguh menghidupi semangat pelayanan ini maka kita tidak akan pernah habis pengajaran, kita tidak akan pernah bisa habis dalam memberi nasihat dan kita tidak akan pernah kehabisan kata-kata kebijaksanaan bahkan kita tidak akan habis semangat untuk bekerja dan melayani apalagi kalau pelayanan kita akarkan pada cinta dan semangat pelayan YESUS yang datang bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani (bdk. Yer 18:18).
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel