Selasa, 24 Januari 2023
Pw. St. Fransiskus dari Sales
Mrk.3:31-35
[Thn VI-SS/I/24/2023]
Sekali peristiwa datanglah ibu dan saudara-saudara Yesus ke tempat Ia sedang mengajar. Mereka berdiri di luar, lalu menyuruh orang memanggil Yesus. Waktu itu ada orang banyak duduk mengelilingi Dia; mereka berkata kepada Yesus, “Lihat, ibu dan saudara-saudara-Mu ada di luar, dan berusaha menemui Engkau.” Jawab Yesus kepada mereka, “Siapa ibu-Ku? Siapa saudara-saudara-Ku?” Yesus memandang orang-orang yang duduk di sekeliling-Nya itu,lalu berkata, “Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku! Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku.”
Dipanggil untuk Melakukan Kehendak Allah
“Kesucian bukan karena melakukan sesuatu yang luar biasa tapi melakukan hal-hal sehari-hari dengan cinta dan iman” Paus Fransiskus
Sahabat Sendal Seribu yang terkasih,
apapun panggilan hidup kita saat ini kita dipanggil untuk melakukan kehendakNya dan menyatakan kasihNya kepada semua orang, setiap hari. Panggilan ini tidak bisa tidak harus kita lakukan dengan penuh cinta dan kesetiaan serta dasari atas iman yang teguh.
Hari ini, ketika ibu dan saudara-saudara Yesus datang ingin menjumpaiNya, Yesus memandang orang-orang yang duduk di sekelilingnya dan berkata ini ibuku dan saudara-saudaraku! Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah sudaraku laki-laki, dialah saudaraku perempuan, dialah ibuku! Yesus memandang saya hari ini. Yesus memandang keluarga kita, memandang komunitas kita. Apakah Dia menemukan kita sedang melakukan kehendak Allah? Ataukah, sebaliknya Dia menemukan kita sedang sibuk dengan melakukan kehendak diri sendiri yang mengabaikan cinta dan belas kasih? Keluarga dan komunitas kita kehilangan cinta kasih. Anggota keluarga dan komunitas telah melupakan Sabda Allah—tidak memberi waktu untuk membaca dan merenungkan Sabda Allah dalam hidup. Keluarga dan komunitas kita terjebak dalam sikap sombong, iri hati, dendam dan kebencian. Tidak ada lagi saudara. Yang ada hanya musuh yang harus disingkirkan dan diabaikan bahkan dihilangkan dari komunitas.
Agar dapat melaukan kehendak Allah, kita perlu melakukan sesuatu yang besar bagiNya, yakni cukuplah kita kembali ke dalam keluarga dan komunitas kita, di sana kita beri cinta dan perhatian kita kepada sesama anggota keluarga dan komunitas kita. Di manakah kehendak Allah dapat ditemukan? Kita harus bisa menemukan kehendak Allah di dalam keluarga dan komunitas kita. Temukan kehendak Allah dalam diri suami, istri, anak-anak, anggota komunitas dengan segala kekurangan, keterbatasan dan kelebihan yang mereka miliki. Jika kita belum sampai pada penemuan ini maka kehidupan kita akan kehilangan arti. Dan, kita akan cepat merasa lelah ketika berhadapan dengan segala kekurangan dan keterbatasan yang sesama anggota komunitas kita miliki. Tuhan menyatakan kehendakNya melalui hal-hal yang sederhana. Karena itu, lakukanlah kehendak Allah dengan cara yang sederhana pula tapi dengan cinta dan iman yang besar. Mulailah dari dalam keluarga dan komunitas kita.
Dio ti Benedica

Salam dan doaku KASIH PUTIH dari HATI yang TULUS MENCINTAI
Berkat dan doaku
Pastor Ryano Tagung, Pr
Paroki Santu Yusuf, Benteng Jawa
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel