Jumat, 13 Mei 2022
HARI BIASA, PEKAN PASKAH IV
Kis. 13:26-33;Mzm. 2:6-7,8-9,10-11; Yoh. 14:1-6
[Thn. VI-SS/133/5/2022]
Pastor Riano Tagung, Pr
Marilah kita berdoa: Allah Bapa kami, sungguh menakjubkan jalanMu yang harus kami tempuh. Perkenanlah kami selalu melihat Engkau di dalam segala tingkah laku kami setiap hari, kini dan sepanjang segala masa, Amin.
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada. Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke sana.” Kata Tomas kepada-Nya, “Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke sana?” Kata Yesus kepadanya, “Akulah jalan, kebenaran dan hidup. Tidak seorang pun dapat datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
Serahkan Kegelisahanmu Kepada Yesus!
“Layani Tuhan Allahmu dengan tulus, setialah kepadaNYA dan janganlah engkau khawatir terhadap apapun. Pupuklah kepercayaanmu kepada Tuhan.” St. Josemaria Escriva
Sahabat SENDAL SERIBU yang terkasih,
Kegelisahanmu atau kekhawatiranmu adalah rasa yang normal karena dimiliki oleh setiap manusia.
Ada banyak hal di dalam hidup kita ini yang membuat kita merasakan gelisah di dalam hati. Apalagi di situasi pandemic ini, rasa gelisah dan khawatir itu sudah pasti menyelimuti kita.
Karena itu, agar tidak terlalu gelisah maka di tengah situasi ini kita harus setia untuk menjaga kesehatan, menjaga jarak dan setia mengikuti aturan kesehatan yang berlaku. Kegelisahan yang berlebihan, jangan sampai dirasakan di dalam hati karena akan mencuri kebahagiaan dan semangat kita hari ini.
Ini yang mesti kita waspadai. Sebab, ada orang yang terlalu gelisah dengan hidup ini, sampai dengan hal-hal yang sederhana dalam hidup ini.
Hari ini Yesus sendiri mengatakan kepada kita: “Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku.” Kegelisahan terjadi karena kita kurang memercayakan seluruh hidup kita kepada Allah. Kita masih memegang teguh keinginan diri sendiri dan pemuasan diri.
Masih ada keragu-raguan di dalam hidup kita ini. Hati belum sepenuhnya menjadi milik Allah. Hati masih mendua antara memenuhi Kehendak Allah atau kehendak diri sendiri. Alhasil, kebahagiaan tidak pernah kita miliki. Kita hidup dalam rasa cemas dan gelisah terus-menerus.
Gelisah itu baik. Santo Agustinus saja pernah mengatakan gelisah hatiku, sebelum beristirahat dalam Engkau! Ini adalah gelisah yang suci.
Gelisah karena belum bersatu dengan Allah. Gelisah menjadi kurang baik bagi hidup ketika gelisah itu berlebihan dan membuat kita kehilangan gairah untuk menikmati hidup ini dengan penuh sukacita.
Kita harus pupuk kepercayaan kita kepada Tuhan. Bukankah Yesus sendiri telah mengatakan “Akulah jalan, kebenaran dan hidup.” Dengan kata-kata ini saja kita sebenarnya sudah menyadari bahwa tidak ada jalan lain yang membawa kita kepada kelegaan, sukacita dan bebas dari kegelisahan selain jalan itu bernama YESUS.
Kita harus kembali kepada YESUS. DIA adalah JALAN yang membawa keluar dari kegelisahanmu yang berlebihan. DIA adalah KEBENARAN yang selalu menepati janjiNya. DIA adalah HIDUP yang memberi kita semangat dan gairah untuk menjalani hidup ini dengan penuh sukacita dan penyerahan diri yang total ke dalam tangan dan penyelenggaran Ilahi.
Jangan gelisah lagi, yah! Beri dan serahkan kegelisahanmu, gelisah kita itu kepada YESUS. Biar YESUS memenuhi ruang hati kita. GELISAH itu hanya membuat kita kehilangan rasa KASIH ALLAH di dalam hati. Berserah kepada Dia itu pilihan tepat ketika cemas dan gelisah meliputi hati dan hidupmu saat ini.
Salam dan doaku KASIH PUTIH dari HATI yang TULUS MENCINTAI
Berkat dan doaku
Pastor Ryano Tagung, Pr
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel