Ruteng, infopertama.com – Pogram Studi Peternakan Universitas Katolik (Unika) Santu Paulus Ruteng menggelar seminar ilmiah prodi dengan tema Teknologi Biogas dalam Peternakan untuk Mendukung Smart Village. Seminar ilmiah prodi ini selenggarakan secara daring pada Sabtu (14/05).
Seminar ilmiah ini menghadirkan narasumber drh. Korbinianus Feribertus Rinca, S.KH., M.Sc, Nautus Stivano Dalle, S.Pt., M.Pt dan Hendrikus Demon Tukan, S.Pt., M.Pt, yang ketiganya merupakan dosen prodi Peternakan Unika St. Paulus.
Ada pun yang hadir secara daring dalam seminar ini adalah Kaprodi, sekprodi, para dosen, tendik dan mahasiswa serta masyarakat umum.
Seminar ilmiah prodi ini dibuka secara resmi oleh dekan Fakultas Pertanian dan Peternakan UNIKA Santu Paulus Ruteng.
Dalam kata sambutannya, ia menyampaikan, “Seminar ini dilaksanakan dalam rangka seminar rutin sekaligus untuk memberikan pemahaman kepada para mahasiswa dan masyarakat umum terkait teknologi biogas dalam mendukung smart village.”
Lebih lanjut ia Mewakili Civitas Akademika UNIKA Santu Paulus Ruteng, Dekan Fakultas Pertanian dan Peternakan mengucapkan terima kasih atas kehadiran pemateri, dosen, tendik dan mahasiswa.
“Saya berterima kasih kepada prodi peternakan yang telah mengadakan seminar ilmiah dengan tema yang begitu menarik tentang teknologi biogas dalam mendukung desa pintar,” ungkap Dekan Fakultas Pertanian dan Peternakan.
Tujuan Seminar
Genoveva Irminoya Nimun, selaku moderator, dalam pengantar diskusi menyampaikan bahwa tujuan seminar ilmiah ini adalah untuk membuka wawasan mengenai teknologi biogas dan bagaimana biogas mendukung smart village.
Mengawali pemaparan materi seminar, Nautus Stivano Dalle memberikan gambaran umum tentang biogas, proses fermentasi biogas, populasi dan produksi feses.
Dia menjelaskan bahwa NTT dan Manggarai khususnya memiliki potensi untuk mengembangkan teknologi biogas mengingat potensi ternak babi dan produksi feses yang besar.
“Saya mendorong masyarakat Manggarai untuk memanfaatkan teknologi biogas ini karena feses ternak babi berpotensi untuk dijadikan biogas dalam mendukung smart village ditinjau dari populasi produksi feses,” kata Ivan.
Biogas mendukung Smart Village
Lebih lanjut, drh. Korbinianus Feribertus Rinca, S.KH., M.Sc menjelaskan secara detail potret ketahanan energi masyarakat NTT. Dan, Manggarai khususnya serta peran biogas dalam mendukung smart village.
“Ketahanan energi kita di NTT dan Manggarai khususnya belum merata. Hal ini bisa dilihat dari masih ada wilayah yang belum dialiri listrik. Oleh karena itu, kita perlu memanfaatkan teknolologi seperti biogas untuk menangani masalah ini,” jelas drh. Korbin.
Berbicara tentang peran biogas dalam mendukung smart village, drh. Korbin lebih lanjut menyampaikan bahwa biogas berperan penting dalam mendukung konsep smart village.
“Biogas merupakan teknologi yang sangat selaras dengan smart environment, smart economy, smart people dan smart governance sehingga bisa dikatakan biogas bisa mendukung konsep smart village.”
Penggunaan Biogas
Menutup pemaparan materi seminar dengan pemaparan materi oleh Hendrikus Demon Tukan, S.Pt., M.Pt. Dia menjelaskan secara terperinci mulai dari perencanaan, analisis produksi sampai dengan analisis konsumsi.
Menurut Hendrikus penggunaan biogas dalam simulasi ekonomi rumah tangga sebagai unit produksi dan konsumsi mempunyai keuntungan.
“Peternak yang memanfaatkan biogas memiliki beberapa keuntungan antara lain keuntungan dari penggunaan biogas itu sendiri penjualan pupuk kompos dan bokasi.”
Pantauan media ini bahwa secara umum, kegiatan seminar ilmiah ini berjalan dengan baik dan lancar. Para peserta yang hadir aktif dalam diskusi. Kegiatan seminar ilmiah ini akhiri dengan pemberian sertifikat kepada pamateri secara daring oleh panitia dan foto bersama.
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel