Ruteng, infopertama.com – Gelaran Pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak pada 27 November mendatang makin ramai jadi diskusi publik, termasuk pilkada Manggarai.
Kekinian, dari belasan bakal calon yang sempat berseliweran di panggung politik lokal perlahan menghilang. Menghilangnya beberapa para bakal calon yang sempat meramaikan diskusi publik karena pernyataan-pernyataan yang diklaim keras dan kritis terbentur proses pencalonan yang ternyata gampang-gampang susah.
Sebut saja, Paulus Jemarus, Kosmas Banggut dan beberapa nama lainnya sudah menghilang dari diskusi publik. Keduanya merupakan anggota DPRD Aktif Manggarai namun gagal terpilih kembali meski meraih suara signifikan di dapilnya.
Praktis, tersisa enam (6) nama atau tiga pasangan bakal calon yang sudah hampir pasti akan berlaga di Pilkada Manggarai, 27 November 2024 mendatang.
Pasangan pertama, calon petahana Bupati Manggarai, Herybertus G.L. Nabit berpasangan dengan Fabianus Abu, politisi partai NasDem asal Wae Ri’i.
Pasangan Hery – Faby yang viral dengan sandi 86 ini bakal diusung koalisi PDI Perjuangan, Perindo dan PKB. Jumlah perolehan kursi ketiga partai ini sudah melebihi batas minimal syarat pencalonan Pasangan Calon Pilkada Manggarai.
Kedua, Pasangan Yohanes Halut – Thomas Dohu atau YT Cross yang diusung tiga partai koalisi yakni Gerindra, NasDem dan Hanura dengan akumulasi 11 kursi. Sementara syarat pencalonan minimal perolehan 7 kursi hasil pileg 14 Februari 2024 lalu.
Pasangan ketiga, Maksimus Ngkeros – Ronald Susilo, yang bakal diusung partai Demokrat. Demokrat sendiri pada pileg 14 Februari 2024 hanya memeroleh 5 kursi. Praktis, masih kurang dua kursi tuk mencapai batas minimal syarat pencalonan Kepala Daerah Pilkada Manggarai 2024.
Untuk memenuhi syarat pencalonan, Pasangan Maksi – Ronald harus mampu mengajak salah satu dari dua parpol tersisa dari 9 parpol yang sukses memeroleh kursi pada Pileg 14 Februari 2024 lalu. Adapun kedua parpol tersebut adalah Golkar dan PAN.
Golkar pada pemilu legislatif 14 Februari 2024 mampu mengirimkan 4 kadernya ke DPRD Manggarai, sementara PAN hanya mampu mengirimkan 3 dari kader terbaiknya.
Jika saja Paslon Maksi – Ronald mampu menarik PAN dalam koalisi, dipastikan paslon ini menjadi kontestan pilkada Manggarai. Pun jika Golkar merapat dengan Demokrat.
Jika demikian yang terjadi, maka dua paket yang masih hilir mudik di beranda jagat maya, Humanis dan Sehati akan angkat topi.
Sebaliknya, manakala Maksi – Ronal gagal mendapatkan dukungan tambahan dari PAN atau Golkar, salah satu dari Humanis dan Sehati bakal menjadi kontestan Pilkada Manggarai.
Kedua paket ini, Humanis dan Sehati masing-masing mengklaim diusung Partai berlambang Pohon Beringin, Golkar.
Paket Humanis, Heri Ngabut yang berpasangan dengan Karel Mance mengklaim bakal diusung Golkar karena sebagai kader partai dengan posisi sebagai ketua Bapilu Golkar Manggarai.
Klaim yang sama juga dari paket Sehati, Viktor Selamet – Yoakhim Jehati. Sehati mengklaim diusung Golkar mengingat Yoakhim Jehati adalah ketua Golkar Manggarai, yang secara struktural jabatannya Jehati lebih tinggi daripada Heri Ngabut di Partai Golkar.
Terlepas dari siapa yang bakal diusung Golkar, entah Humanis atau Sehati, syaratnya tetap, yakni menarik masuk PAN agar bisa memenuhi syarat pencalonan.
Jika mampu mengajak PAN berkoalisi, paslon Maksi – Ronal diduga bakal batal berkontestasi. Namun, jika seandainya, baik Golkar atau PAN memilih tuk bergabung atau berkoalisi dengan Hery – Faby atau YT Cross, Pilkada Manggarai 2024 bisa jadi head to head.
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel