Ruteng, infopertama.com – Bulan Suci Idulfitri 1443 H/2022 M tahun ini jadi momen yang sangat dinantikan umat muslim tanah air. Apalagi dua tahun sebelumnya Idulfitri tak begitu spesial. Pandemi Covid jadi alasan, pemerintah melarang merayakan apapun, termasuk hari besar agama, Idulfitri salah satunya.
Berbagai kesibukan dilakoni umat muslim, menyambut hari raya idulfitri. Begitu pun Wahyu Tripriandani bersama umat Muslim lainnya di Kedindi, kecamatan Reok, Manggarai, NTT. Mereka sibuk melakukan pengecatan ulang bangunan masjid Nurul Barokah, biar makin keren, sambut Idulfitri 1443 H yang sangat istimewah tahun ini.
Namun, naas menimpa Wahyu Tripriandani (19), pemuda asal Kedindi, Kelurahan baru, Kecamatan Reok, Kabupaten Manggarai, Provinsi NTT. Wahyu Tripriandani tersengat arus listrik saat mengecat tembok mesjid Nurul Barokah yang berlokasi di Kedindi.
Saat sedang melakukan pengecatan pada bubungan Masjid Nurul Barokah, Wahyu Tripriandani tersentuh kabel Induk yang terpasang sangat rendah di atas bubungan Masjid tersebut. Hal itulah yang menyebabkan peristiwa kecelakaan itu terjadi, Wahyu mengalami luka bakar yang serius pada bagian badan dan kaki. Kekinian korban Wahyu tengah dalam perawatan di Puskesmas Reo.
Saat awak media menjumpainya, Kamis,(28-04-2022) di Puskesmas Reo, kaka kandung Wahyu Tripriandani, Ali Akbar, menjelaskan kronologis kejadian yang menimpa adiknya.
“Kejadian yang menimpa adik saya ini sekitar pukul 15.30 Wita, setelah Solad Azar. Saat itu kami lagi bekerja mencat bangunan Masjid Nurul Barokah Kedindi untuk persiapan lebaran. Saat sedang asik bekerja, kami di kagetkan karena melihat adik saya tergeletak di semen, kesetrum arus listrik yang terpasang bebas di atas bubungan Masjid dengan keadaan lemas dan luka bakar serius.” Beber Ali Akbar.
Setelah kejadian tersebut, lanjut Ali Akbar, kami langsung mengantarnya ke Puskesmas Reok untuk mendapatkan perawatan intensif.
Sering Terjadi, PLN Cuek
Lebih jauh, kepada media Ia juga menyampaikan kekesalan terhadap pihak PT. PLN (Persero) Kabupaten Manggarai di Reo yang terkesan lamban dalam merespon kejadian ini. Padahal kejadian ini sudah empat kali terjadi di tempat yang sama. Namun pihak Kantor PT. PLN (Persero) Kabupaten Manggarai di Reo terkesan tidak mengindahkan permintaan kami termasuk warga masyarakat Kedindi yang meminta pihak Kantor PT. PLN (Persero) Kabupaten Manggarai, di Reo untuk datang melihat dan meminta merapikan kabel-kabel yang terkesan sangat rendah.” Tuturnya
Atas keluhan keluarga korban, media ini coba melakukan klarifikasi kepada pihak Kantor PT. PLN (Persero) wilayah Kabupaten Manggarai, di Reo. Kepada awak media ini, respon pihak
Kantor PT. PLN (Persero) Reo hanya sebatas menyampaikan soal aturan yang harus menunggu rekomendasi pihak
Kantor PT. PLN (Persero) untuk wilayah Kabupaten Manggarai, NTT untuk menanggapi laporan warga terkait kejadian ini.

Namun tanggapan ini seolah-olah dibantah oleh kordinator Teknis Kantor PT. PLN (Persero) Kabupaten Manggarai, Werenridus Kalistus Hassdar.
Dalam wawancara dengan media ini di Kantor PT. PLN (Persero) untuk wilayah Kabupaten Manggarai, Sabtu, (30/04/2022), Werenridus menjelaskan belum mendapatkan laporan terkait hal itu.
“Sampai saat ini saya belum mendapat informasi dari pihak PLN Reo, terkait kejadian ini dan soal harapan warga masyarakat Reo. Ini akan kami sampaikan ke Manajer Kantor PT. PLN (Persero) Kabupaten Manggarai, NTT, untuk menyikapi persoalan ini. Cetusnya
Lebih lanjut ia menjelaskan akan mengunjungi wikayah kerja PLN Reo.
“Dalam waktu dekat saya akan berkunjung ke Reo untuk memantau teknis pelayanan kerja pihak Kantor PT. PLN (Persero) untuk wilayah Kabupaten Manggarai di Reo”. Tutupnya.
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp ChanelÂ
Â