Oleh: Dionisius Eji Sugandi*
Menyambut ulang tahun 1 abad, usia 100 tahun kemerdekaan bangsa Indonesia.
Indonesia memasuki puncak bonus demografi.
Demografi merupakan suatu keadaan di mana penduduk yang masuk ke dalam usia produktif jumlahnya lebih banyak dibandingkan dengan penduduk usia tidak produktif.
Hal ini, tentunya membawa peluang emas bagi perkembangan Indonesia menuju negara yang maju.
Namun pada sisi lain, tentunya mengakibatkan masyarakat Indonesia khususnya mahasiswa UNIKA St. Paulus Ruteng harus masuk kedalam zona persaingan kerja antar sesama kerja yang perlu banyak skill dan ketat.
Sehingga banyak orang yang harus berkorban untuk tidak mendapatkan lapangan kerja (menjadi pengangguran) karena tidak mampu bersaing.
Mahasiswa harus didorong untuk terus belajar dan berlatih agar kemampuan para mahasiswa lebih baik lagi.
Persiapan Menuju 100 tahun HUT Kemerdekaan NKRI
Kompleksitas persaingan kerja yang ketat ini, lantas apa yang harus disiapakan oleh para mahasiswa UNIKA St. Paulus Ruteng untuk menghadapi bonus demografi?
Dikutip dari Instagram Ditjen Kemenristek, berikut ini ada empat peranan mahasiswa dalam menghadapi bonus demografi.
Pertama, memiliki keahlian sesuai kebutuhan industri
Semakin ketatnya persaingan antar pencari kerja, mahasiswa diharapkan dapat memiliki keahlian sesuai dengan kebutuhan industri.
Mahasiswa dapat mengasah kemampuannya melalui pelatihan/kursus atau mengikuti program magang di industri.
Dengan begini, mahasiswa akan lebih siap dan memiliki pengalaman untuk dapat terjun langsung ke dalam industri tersebut.
Kedua, menjadi wirausahawan
Pada usia produktifnya, mahasiswa diharapkan tidak lagi hanya menjadi pencari kerja saja, tetapi dapat memiliki bisnis yang membuka lapangan pekerjaan dan dapat bersaing secara global.
Hal ini juga tentunya dapat membantu masyarakat lainnya, untuk bertahan dalam kerasnya persaingan mencari sumber penghasilan.
Jadi, dengan membuka usaha (menjadi wirausahawan) mahasiswa tidak hanya dapat bertahan dalam menghadapi bonus demografi tersebut, tetapi juga memenangkannya.
Ketiga, menguasai teknologi terkini
Digitalisasi atau transformasi digital terus berjalan pada masa kini, terlebih dalam proses produksi dan bisnis. Oleh karena itu mahasiswa pun diharapkan dapat menciptakan teknologi dan memanfaatkanya dalam bisnis atau industri agar memiliki daya saing lebih baik.
Keempat, pahami potensi diri.
Dengan memahami potensi diri, ke depannya mahasiswa dapat memaksimalkan potensinya, optimistis menghadapi masa depan, dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa.
Dari keempat peranan di atas, mahasiswa di mampukan untuk bersaing dimasa yang akan datang.
*Mahasiswa semester 5 program studi sosial ekonomi pertanian fakultas pertanian dan peternakan Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng.
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp ChanelÂ
Â