Ruteng, infopertama.com – Bupati Manggarai periode 2025-2030, Herybertus G.L. Nabit buka suara terkait kunjungan Pemda Manggarai dan unsur forkopimda Manggarai bersama masyarakat Poco Leok, ke PLTP Lahendong di kota Tomohon, Sulawesi Utara.
Menurut Bupati Dua Periode yang baru dilantik Presiden Prabowo pada 20 Februari 2025 lalu itu bahwa kunjungan ke PLTP Lahendong adalah inisiatif PT PLN (Persero), pun terkait pembiayaan menuju Tomohon.
“Kunjungan ini atas inisiatif dan pembiayaan dari PT PLN, tidak dengan biaya dari APBD Kabupaten Manggarai TA 2025.” Ujar Bupati Manggarai via gawainya, Kamis, 13 Februari 2025.
Karena itu, lanjut politisi PDI Perjuangan ini bahwa tidak relevan menghubungkan kunjungan ini (ke Kota Tomohon – PLTP Lahendong -Pen) dengan Instruksi Presiden No. 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja Dalam Pelaksanaan APBD dan APBN Tahun Anggaran 2025.
Inpres dimaksud, kat Hery Nabit hanya menyasar belanja pada Kementerian/Lembaga/TNI/Polri/Kejaksaan/Lembaga Negara/ Pemerintah Provinsi/Pemerintah Kabupaten/Pemerintah Kota. Sedangkan PT. PLN adalah entitas berbeda yang tidak termasuk dalam pengaturan Inpres dimaksud.
“Karena itu saya menyesalkan komentar dari beberapa pihak yang mengkritik kunjungan ini dikaitkan dengan proses efisiensi sesuai perintah Inpres. Lebih buruk lagi menyatakan seolah-olah sudah terjadi ketidaktaatan terhadap perintah Presiden.” Tutur Bupati Hery Nabit.
Menyikapi berbagai opini yang berseliweran tersebut, bupati Hery Nabit mengajak agar berkomentar berdasarkan fakta, bukan asumsi.
“Mari memberi komentar yang mencerahkan masyakarat dengan berdasar pada fakta, bukan atas dasar asumsi. Apalagi atas dasar kebencian dan rasa sakit hati.”
Dikonfirmasi soal manfaat kunjungan ke PLTP Lahendong, Bupati Hery Nabit mengaku bergembira menyaksikan praktek-praktek baik dalam operasional PLTP Lahendong di Sulawesi Utara.
“Kami semakin yakin akan berjuang sekuat tenaga untuk meneruskan upaya perluasan Geothermal Ulumbu.” Tegas Hery Nabit.
Ia kembali mengaskan, “Dari Sulawesi Utara, kami belajar bahwa resiko bisa diminimalkan dengan pola managemen yang terbuka, komunikatif, tanpa saling curiga, dan melibatkan para ahli yang berkompeten.”
Ia menambahkan, kalau ada pihak-pihak yang menolak perluasan Geothermal yang mengkritik kunjungan ini, itu lebih karena kunjungan yang membawa serta masyarakat ini akan membuka mata banyak pihak bahwa operasional PLTP tidak berdampak buruk seperti yang mereka gembar-gemborkan selama ini.
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel