Labuan Bajo, infopertama.com – Popularitas Labuan Bajo sebagai kota Super Premium telah mengundang wisatawan, baik lokal pun manca negara mengunjungi berbagai destinasi wisata di Kabupaten yang dipimpin Edistasius Endi.
Namun, dibalik cerita Super Premiumnya Labuan Bajo ternyata masih meninggalkan banyak soal. Salah satunya infrastruktur jalan dalam kota hingga membuat warga di kota Labuan Bajo, meminjam istilah Ino Peni seperti Super Mi yang lembek dan tak berdaya.
Kala masyarakat umum di kota Premium Itu seperti Super Mi, seorang wanita yang mengaku sebagai pengurus DPP Partai NasDem Manggarai Barat melakukan aksi protes. Bahkan, dengan keberaniannya, wanita dengan inisial BL ini menginisiasi warga menanam beberapa pohon pisang di tengah jalan yang tak kunjung dikerjakan rezim Edi Weng.
Pantauan media ini Rabu, (22/05/2024) ditemukan di Kelurahan Wae Kelambu sebuah jalan yang ditanami pohon pisang oleh warga, tak hanya pohon pisang rumput liar pun tumbuh subur sehingga terkesan tidak elok.
Ternyata aksi masyarakat melakukan penanam pohon pisang di badan jalan tersebut akibat kecewa dan bentuk protes terhadap Pemerintah kabupaten Manggarai Barat Mabar karena selama bertahun-tahun jalan tersebut tak kunjung diaspal.
BL menjelaskan dirinya sudah sepuluh tahun tinggal di daerah tersebut, dan mengaku sudah sering menyampaikan kepada pemda, agar jalan tersebut diperbaiki. Namun hingga kini belum mendapat perhatian dari pemda Manggarai Barat
“Aksi penanaman pohon pisang di tengah jalan ini adalah bentuk protes dan kekecewaan warga terhadap Pemda Mabar pak,” katanya kepada wartawan.
Lebih lanjut BL mengaku jika beberapa bulan lalu Dinas terkait sudah mendatangi lokasi, dan menurut janji mereka beberapa bulan ke depan akan segera diperbaiki.
“Saya sudah sepuluh tahun tinggal di sini, jalannya dari dulu belum mendapat perhatian dari pemerintah, saya sudah berulang-ulang sampaikan kepada pemda baru ada respon sekitar 1 bulan yang lalu. Kata mereka dua bulan ke depan jalan ini akan diperbaiki dan ditingkatkan,” katanya.
BL juga mengaku pada saat dureng jalan tersebut berubah menjadi kubangan lumpur, selain karena masih jalan tanah juga karena tidak ada saluran pembuangan. Sehingga ketika hujan turun air menggenangi, di tambah lagi pembuangan limbah rumah tangga dari warga sekitar tidak ada.
Sementara Abidin warga lainnya mengakui prihatin atas sikap cuek dari pemerintah, pasalnya Pemda telah beberapa kali menjanjikan untuk segera dikerjakan.
“Loh, ini kota premium tapi kondisi jalan belum juga diperhatikan, kita ini macam kuda lagi, jalan yang masih tanah. Toh Labuan Bajo ini sudah kota Premium. Anehkan?” kesalnya.
Padahal kata dia, pemerintah sudah beberapa kali turun ke lapangan, bahkan waktu itu mereka berjanji akan dikerjakan.
Kendati demikian dia berharap, perhatian dari pemda Manggarai Barat, agar sesegera mungkin melakukan perbaikan juga peningkatan jalan tersebut, sehingga mobilisasi masyarkat sehari-hari bisa lancar.
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel