Ruteng, infopertama.com – Pelayanan Badan Usaha Milik Daerah Air Minum (BUMDAM) Tirta Komodo, kabupaten Manggarai pada Minggu keempat bulan Januari 2025 mengalami masalah. Setidaknya, tercatat di 14 peta lokasi IKK.
Atas persoalan pelayan selama sepekan itu, Direktur Utama (Dirut) BUMDAM Tirta Komodo, Marselus Sudirman kepada awak media menjelaskan asal musababnya.
Menurut Marselus Sudirman, seminggu terakhir terhitung sejak 20 Januari 2025, cuaca ekstrim dengan intensitas curah hujan tinggi melanda Manggarai.
Akibatnya, jelas Marselus di beberapa titik terjadi bencana alam seperti banjir dan longsor yang menyebabkan jaringan perpipaan milik BUMDAM Tirta Komodo bermasalah. Bahkan, salah satu mata air yakni Wae Lerong yang melayani kebutuhan air bersih di wilayah IKK Cancar dan Zona Barat II Langke Rembong tertimpa longsor.

“Sumber Mata Air Wae Lerong pada 21, 25, 26 dan 27 Januari 2025 akibat bencana alam banjir dan longsor mengakibatkan pipa transmisi (Pipa 6 dan 4 inch) patah dan terhanyut banjir. Broncaptering jebol dan tertimbun material longsor.” Ungkap Dirut Marselus, Selasa, 28 Januari 2025.
Demikian Dirut Marselus, akibat bencana alam itu pelayanan terdampak pada wilayah Bahong, Nterlango, Kuwu, Cara, Popor, Pong Noang, Weol, Cancar, Rai Lumu, Langkas dan Pinggong.

Masih sumber Mata Air yang sama, pada 24 dan 25 Januari 2025 juga terjadi banjir dan longsor yang menyebabkan pipa 4 inch patah dan terhanyut banjir. Akibatnya, beberapa wilayah terdampak di Zona Barat II dari SMA Negeri 2 Langke Rembong ke arah barat hingga komplek Stadion Golo Dukal.
Selain Mata Air Wae Lerong, beberapa mata air yang mengalami bencana akibat cuaca ekstrim juga antara lain Wae Kokak di IKK Reok karena pipa transmisi 4 inch putus total pada 20 Januari. Berikutnya, di IKK Langke Majok kebocoran pipa 3 inch (20/01) dari sumber mata air Wae Ao berdampak pada pelayanan di wilayah Pedang, Golo Namut, Joeng dan kompleks SMAN Langke Majok.
Selanjutnya, pada 24 Januari mata air Wae Pong dan Wae Raping juga terkena bencana pipa patah dan bocor sehingga berdampak pada wilayah sebagian jalur Ngencung hingga Jalur Gewak Gereja Kumba. Dan, Redong hingga sebagian jalur Perumnas yang bersumber dari Wae Raping.
Dan, pada 25 Januari bencana alam banjir juga terjadi di IKK unit Bangka Lao yang menyebabkan pipa putus total. Lalu, mata air Wae Garit II di IKK Unit Rado untuk penyaluran wilayah Rakas dan Dopo terhambat karena pipa 3 inch patah.
Lebih lanjut, Dirut Marsel menegaskan pihaknya tidak tinggal diam dengan semua kondisi tersebut. Ia mengaku pihak BUMDAM Tirta Komodo langsung melakukan upaya perbaikan agar pelayanan kepada pelanggan kembali seperti semula.
“Kami tidak diam, usai kejadian tim kami langsung turun lokasi tuk lakukan perbaikan. Lama waktu perbaikan sangat tergantung lokasi dan tingkat kerusakan yang terjadi. Kalau pipa bocor dalam hitungan jam saja sudah bisa beres.” Ujar Marselus yang didampingi Wely Jeneo, Netty Bom dan beberapa pejabat struktural di BUMDAM Tirta Komodo.
Tetapi, lanjut Marselus, pada kerusakan tertentu seperti di Wae Lerong pihaknya membutuhkan waktu yang cukup lama karena tingkat kerusakannya besar dan lokasinya jauh.

“Ke Mata Air Wae Lerong itu aksesnya ditempuh selama 3 jam, tapi lebih lama 4-5 jam kalau ke sana sambil bawa peralatan pipa, genset dan sebagainya. Karena itu, kami mohon kesabaran dan pengertian dari semua konsumen terdampak. Yang pasti, tim kami di lapangan kerja hingga larut malam membenarkan semua kerusakan.” Tegas Marselus.
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp ChanelÂ
Â