Kondisi Lansia di Indonesia
Sebagai negara dengan penduduk yang terus bertambah, Indonesia saat ini menghadapi tantangan besar dalam mengurus lansia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2024, sekitar 12% penduduk Indonesia adalah lansia dengan rasio ketergantungan sebesar 17,08%. Ini berarti bahwa setiap 100 orang usia produktif menanggung sekitar 17 orang lansia.
Lansia di Indonesia menghadapi berbagai tantangan, termasuk penurunan kondisi fisik dan psikologis. Berdasarkan data, lansia di Indonesia diperkirakan akan mengalami masa sakit selama 11 tahun sebelum meninggal dunia. Selain itu, aspek psikologis lansia juga perlu diperhatikan, seperti:
- Penurunan kondisi fisik: penurunan kemampuan fisik dapat mempengaruhi kondisi psikologis lansia, seperti merasa tidak berdaya atau tergantung pada orang lain.
- Penurunan fungsi seksualitas: penurunan fungsi seksual dapat mempengaruhi kepercayaan diri dan hubungan sosial lansia.
- Perubahan aspek psikososial: perubahan dalam aspek psikososial, seperti penurunan interaksi sosial, dapat mempengaruhi kesejahteraan psikologis lansia.
- Perubahan peran sosial di masyarakat: lansia mungkin merasa tidak dibutuhkan lagi atau tersisih dari masyarakat, yang dapat mempengaruhi kesejahteraan psikologis mereka.
Dampak Pengabaian Lansia
Jika lansia tidak diurus dengan baik, maka dampaknya dapat sangat besar. Pengabaian lansia dapat menyebabkan:
- Peningkatan risiko depresi dan kecemasan: lansia yang tidak mendapatkan dukungan psikologis yang memadai dapat mengalami depresi dan kecemasan.
- Penurunan kualitas hidup: pengabaian lansia dapat menurunkan kualitas hidup mereka dan membuat mereka merasa tidak puas dengan kehidupan.
- Peningkatan risiko kesepian dan isolasi: lansia yang tidak mendapatkan dukungan sosial yang memadai dapat mengalami kesepian dan isolasi.
- Pengaruh pada aspek pembangunan: pengabaian lansia dapat mengganggu aspek pembangunan, seperti ekonomi, sosial, dan kesehatan.
Aspek Pembangunan yang Terganggu
Jika lansia tidak diurus dengan baik, maka aspek pembangunan yang dapat terganggu adalah:
- Ekonomi: pengabaian lansia dapat menyebabkan penurunan produktivitas dan peningkatan biaya kesehatan.
- Sosial: pengabaian lansia dapat menyebabkan peningkatan kesepian dan isolasi, serta penurunan kualitas hidup.
- Kesehatan: pengabaian lansia dapat menyebabkan peningkatan risiko penyakit dan penurunan kualitas kesehatan.
OPA OMA KECE: Pendekatan Inovatif untuk Lansia
Kabupaten Manggarai Timur mengembangkan satu pendekatan inovatif yang bernama OPA OMA KECE. Inovasi ini menawarkan beberapa terapi yang dikembangkan oleh Psikolog dan terapis bersertifikat Jefrin Haryanto, MSi. CSHt. CPSt, seperti:
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel