Ilustrasi. Foto: pixabay |
infopertama.com – Seorang mertua tega menghabisi nyawa menantunya karena alasan yang membuat orang syok. Pembunuhan seorang mertua terhadap menantunya sendiri baru-baru ini menjadi sorotan. Mertua ini melancarkan aksinya saat sang menantu tengah tertidur lelap.
Kejadian ini menewaskan seorang korban yang bernama Johdi (42) di Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat. Korban ditemukan tewas di kamar tidurnya pada Rabu (10/11/2021).
Melansir tribunews.com, sebelumnya, jasad korban ditemukan Rabu sekira pukul 08.00 WIB. Saat itu, istri korban, Nelli baru saja mengantar anak mereka ke sekolah.
“Tadi pagi (Rabu) saya masih mengantar anak saya sekolah, saya tahu dari pulang mengantar anak saya,” ujar Nelli kepada awak media.
Setibanya di rumah, ia tak langsung masuk ke kamar. Namun, ia menuju ke dapur untuk memasak.
“Setelah itu saya heran kenapa abang (Johdi-red) belum bangun dari tidur. Dan saya coba cek di kamar,” terangnya.
Saat itulah, Nelli menemukan suaminya sudah dalam kondisi tewas dengan kepala dan wajah bersimbah darah.
Setelahnya, pelaku pembunuhan yakni KR (73) yang merupakan mertua korban berhasil ditangkap. Pelaku diamankan saat berada di rumah kerabatnya.
“Tersangka KR kita tangkap di rumah kerabatnya di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat pada Kamis (11/11/2021) pagi,” kata Kapolres Mempawah, AKBP Fauzan Sukmawansyah dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (13/11/2021).
Dari hasil pemeriksaan, pelaku menganiaya korban menggunakan penggiling beras yang terbuat dari batu seberat 13 kilogram.
Pelaku melancarkan aksi kejinya itu saat korban tengah tertidur. “KR diketahui memukulkan alat itu ke arah telinga bagian kiri sebanyak tiga kali saat korban tertidur pulas.”
Alasan membunuh menantunya pun cukup membuat syok. KR mengatakan jika dirinya sakit hati karena menantunya. “Hal tersebut dilatar belakangi karena pelaku sakit hati kepada korban,” paparnya.
Jadi Tersangka
Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara dan pemeriksaan, KR ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan terhadap Johdi.
Saat jenazah korban ditemukan, KR sudah tidak berada di rumah. Awalnya, KR diduga melarikan diri ke hutan. Namun, setelah dilacak, KR sempat menaiki bus umum dan kabur ke Kabupaten Sambas.
“KR melarikan diri menuju ke hutan belakang rumahnya. Jejak itu diperkuat dengan ditemukan bercah darah dan bekas pelarian di semak-semak.”
“Namun, hingga malam hari pencarian tak membuahkan hasil, ternyata KR sudah kabur ke Sambas,” ungkap Fauzan.
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel