Cepat, Lugas dan Berimbang

Meningkatkan Kapasitas Peternak Babi, Prodi Peternakan UNIKA St. Paulus Laksanakan Kegiatan Bina Desa

Bina Desa
Kegiatan Bina Desa Prodi Peternakan Unika St. Paulus - Ruteng (Foto:infopertama/Yulia Nugraha)

Beternak Babi secara Kontekstual

Bina Desa 2022 ini, merupakan kegiatan awal dari serangkaian bina desa yang akan dilaksanakan di tahun akademik berikutnya. Maria Tarsisia Luju, S.Pt.,M.Pt selaku Kaprodi Peternakan menjelaskan bahwa bina desa ini dilaksanakan dalam serangkaian kegiatan yang mana kegiatan pada kesempatan ini lebih bersifat pemetaan masalah. Pada kegiatan selanjutnya akan dilaksanakan peningkatan kapasitas SDM peternak berdasarkan masalah yang ada. Terkait dengan tema yang diusung “rancang bangun budidaya ternak babi yang kontekstual”, alumnus Universitas Brawijaya Malang ini mengatakan, “Istilah kontekstual ini kami pilih karena kami ingin peningkatan kapasitas peternak dilaksanakan sesuai dengan kondisi peternak. Apa masalah mereka, apa potensi yang dimiliki, itulah yang menjadi dasar kegiatan kami selanjutnya. Kami berpijak pada konteks masyarakat peternak dan bukan berdasarkan apa yang kami bayangkan. Jadi, dengan ini kami yakin bisa berpartisipasi bersama peternak pada aspek yang benar-benar dibutuhkan.”

Maksimus Amir, peternak babi dari desa Golo Wua, menyampaikan apresiasinya kepada Prodi Peternakan yang menyelenggarakan kegiatan ini. Menurutnya, selama ia beternak babi, ada banyak hal yang tidak menjadi perhatiannya. Bahwa budidaya yang dijalankannya selama ini dilaksanakan begitu saja sesuai kebiasan. Melalui kegiatan bina desa ini, ia berpikir bahwa ternyata ada banyak pengetahuan yang harus dimiliki. Dan, terutama keterampilan-keterampilan yang harus dikuasai.

Sementara itu, Penyuluh Peternakan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Manggarai Barat, Marsel Pura menilai bina desa ini membantu tugas pemerintah terutama penyuluh lapangan dalam meningkatkan kemampuan peternak. Ia katakan, “Harus diakui, pola budidaya ternak babi selama ini masih bersifat konvensional, dan diusahakan dalam skala kecil, dengan jumlah ternak sekitar dua atau tiga ekor. Saya pikir, kegiatan ini menjadi sangat penting untuk menentukan kegiatan prioritas dalam pendampingan ke depannya.”

Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel