Berkebalikan dengan YOLO, YONO memiliki wacana gaya hidup yang tidak mengajarkan untuk mengonsumsi barang secara ekstrem untuk kesenangan sesaat. Dalam YONO, seseorang hanya mengonsumsi kebutuhan yang penting.
Sebagai sebuah wacana, arti YONO adalah gaya hidup yang mengutamakan meminimalkan konsumsi dan kepemilikan barang. Serta, memiliki aktivitas konsumsi yang punya fokus jangka panjang pada keberlanjutan secara ekonomi dan lingkungan.
Tren YONO mulai berkembang seiring dengan kondisi ekonomi global yang tengah krisis. Belakangan, dunia tengah menghadapi krisis ekonomi akibat nilai tukar yang tinggi, suku bunga yang tinggi, dan harga yang tinggi.
Dari kondisi tersebut, terdapat perubahan gaya hidup yang akhirnya menata ulang perilaku konsumsi sehingga banyak orang yang cenderung lebih memilih untuk membeli barang sesuai kebutuhan ketimbang konsumtif.
YONO menjadi salah satu pilihan gaya hidup untuk menghadapi krisis ekonomi.
Selain YONO, istilah gaya hidup yang cenderung hemat ini sebenarnya sudah memiliki banyak variasi konsep.
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel