Cepat, Lugas dan Berimbang

Mengenal Sosok Hubertus Leteng di Mata Umat Katolik

Bandung, infopertama.com – Kabar kepergian Kekal sosok Uskup Emeritus, Mgr Hubertus Leteng meninggalkan duka mendalam bagi Umat Katolik yang mengenalnya. Terutama, tentunya bagi keluarga besar Mgr Hubertus di Kampung Kelahirannya, di kampung Taga, Manggarai, NTT.

Sekertaris eksekutif Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) RD. Siswantoko menyampaikan kabar kepulangan Mgr Hubertus Leteng.

Demikan RD Siswantoko, “Benar Mgr Hubertus telah meninggal dunia di Rumah Sakit Carolus Borromeus Bandung, pada Minggu, pukul 06.00 WIB.”

Perkiraan sementara, lanjut RD Siswantoko, Mgr. Hubertus mengalami serangan jantung.

Jezah Alm Uskup Emeritus Hubertus Leteng semayamkan di Katedral Keuskupan Bandung. (ist)

“Sementara terkait dengan informasi rencana pemakaman, penyampaiannya akan menyusul,” tutup RD Kiswantoko.

Seketika kabar itu menyebar luas pada berbagai platform media sosial,  pada beranda Facebook, Twitter juga WAG.

Ucapan belasungkawa atas kepergian kekal sosok Uskup Hubertus pun bertebaran.

Namun, beberapa di antaranya juga menuliskan pengalaman mereka selama mengenal sosok Uskup Hubertus Leteng.

Panutan yang Penuh Perhatian

Ibu Natalia Bonawati misalnya, salah satu umat di keuskupan Bandung. Ibu Bonie, begitu sapaan akrab ibu Natalia, menuturkan Uskup Hubertus Leteng sebagai sosok panutan yang penuh perhatian.

“Beliau adalah seorang pribadi yg sangat rendah hati. Dan kami sering ngobrol melalui WhatsApp karena jarak tempat tinggal kami cukup jauh, berbeda kota. Saya tinggal di Bandung dan beliau tunggal di Garut.” Tutur Bonie.

“Selama beliau tinggal di Garut, kata bu Bonie, beliau bersama dengan Kepala Paroki, dua orang romo yang kebetulan saya kenal dekat juga dengan beliau berdua.”

Sewaktu Mgr Hubertus datang ke Garut beliau bertugas di sana bersama romo Narto, dan saat ini beliau (Uskup Hubertus -Pen) sedang bertugas bersama romo Dwi.

“Saya beberapa kali bertemu dengan Mgr Hubertus pada saat beliau menghadiri acara di Bandung. Kami pasti bertemu walaupun hanya sebentar untuk saling myapa dan menanyakan kabar kami masing.” Tutur ibu Bonie.

Sosok Hubertus Leteng
Ibu Natalia Bonawati pose bersama Uskup Hubertus Leteng (Dokpri)

Yang saya ingat beliau adalah pribadi yang penuh perhatian dan selalu tersenyum. Walaupun beliau seorang Uskup tetapi pribadi beliau sangat rendah hati. Dan selalu ramah kepada siapapun.

“Saya merasa sangat kehilangan seorang sosok panutan yang penuh perhatian,” ungkapnya.

Tetapi Tuhan punya rencana yang sangat Indah untuk beliau. Tuhan lebih sayang kepada beliau.

“Sekarang Mgr Hubertus sudah berbahagia bersama para KudusNya di surga…dan beliau pasti akan menjadi pendoa bagi kita semua….selamat jalan Mgr Hubertus Leteng…Tuhan sudah menyediakan tempat yang Indah di SurgaNya.”

Anak Kecil yang Polos

Selain ibu Bonie, juga ada ibu Katarina Puji Astuty, umat Katolik yang berada di Palangkaraya, kalimantan Tengah.

Di mata Astuty, Sosok Uskup Hubertus Leteng diibaratkan seorang anak kecil yang polos.

“Beliau, manusia terbaik yang pernah saya kenal. Beliau, manusia berjiwa polos seperti seorang anak kecil, yang tidak pernah punya prasangka buruk kepada sesamanya. Manusia yang sangat rendah hati, lemah lembut, murah hati. Bahkan sampai mengorbankan dirinya, nama baiknya, jabatannya, kehormatannya demi menolong sesamanya.” Beber Astuty dalam gawainya ketika dihubungi infopertama.com.

Sosok Hubertus Leteng
Mgr Hubertus Leteng, Pr pose bersama keluaraga ibu Astuty di Palangkaraya, Kalimantan Tengah seusai merayakan misa syukur Ulang Tahun Pernikahan ke -10. (Foto: Dokpri)

Beliau yang selalu tenang dan tenggelam dalam doa kepada Kerahiman Illahi sekalipun dunia menghujatnya dan membunuh karakternya.

“Beliau yang selalu menerima apapun perlakuan dan perkataan orang tentangnya. Dan, selalu mengampuni dan mendoakan semua orang yang berbuat jahat padanya.”

“Beliau, sekarang telah pergi untuk selamanya, Abadi 😭😭😭😭. Selamat jalan Uskup Hubertus.”

Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel