Sedangkan transgender adalah seseorang yang mengenakan atribut-atribut gender berlainan dengan konsepsi gender yang dikonstruksikan secara sosial oleh masyarakat (Anindita Ayu Pradipta Yudah. “Representasi Transgender dan Transeksual dalam Pemberitaan di Media Massa: Sebuah Tinjauan Analisis Wacana Kritis.” Jurnal Kriminologi Indonesia. Vol. 9, No. 1, Desember 2013). Yang lebih dekat dengan pengertian ini ialah mereka yang dikenal luas sebagai waria (wanita-pria) atau priawan (pria-wanita). Mereka yang secara fisiknya adalah laki-laki memiliki alat kelamin sebagai laki-laki, dll. Tetapi mereka mengekspresikan gendernya sebagai perempuan, demikian pun sebaliknya.
Istilah lain yang dekat dengan transgender adalah transeksual; yaitu mereka yang karena kecenderungan untuk mengekspresikan gendernya berlainan dengan konsep gender secara sosial memutuskan untuk mengganti alat kelamin dan berbagai atribut gender yang dibutuhkannya agar dapat diterima oleh masyarakat. Dan, bahkan untuk kebutuhan perkawinan. Gender adalah karakteristik atau sifat-sifat khas sebagai seorang laki-laki atau perempuan sesuai dengan jenis seks bilologisnya.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa LGBT adalah mereka yang memiliki daya tarik seksual, kebiasaan seksual, juga kebutuhan seksual, dan perasaan gender, yang tidak secara normal sebagaimana pengenalan seksual atau gender oleh lingkungan sosial masyarakat pada umumnya. Dengan demikian kelompok yang termasuk dalam identifikasi identitas ini dapat digolongkan ke dalam kelompok minoritas dalam masyarakat.
Sebagai yang minoritas dan karena identitas seksual dan gendernya yang tidak biasa oleh karena keberlainan sebagaimana dijelaskan di atas, kelompok ini pun sangat rentan terhadap perlakuan yang tidak adil dan diskriminatif oleh masyarakat mayoritas. Keberadaan mereka seringkali dipandang sebelah mata, dinilai rendah, dan bahkan tidak sedikit distigmatisasi sebagai penyakit atau aib dalam kehidupan bermasyarakat.
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel