Cepat, Lugas dan Berimbang

Meldyanti Hagur: Songke Cerminan Identitas dan Kekayaan Budaya Lokal Manggarai

Ruteng, infopertama.com – Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Manggarai, Meldyanti Hagur, menyampaikan pandangannya tentang pentingnya pengembangan kekayaan motif tenun songke khas Manggarai sebagai bagian dari identitas budaya daerah.

Hal itu disampaikan saat mendampingi kunjungan kerja Wakil Ketua TP PKK NTT/ TP Posyandu serta Dekranasda Provinsi Nusa Tenggara Timur, Christina Sirait Asadoma di Galeri Dekranasda Manggarai, Selasa (21/10/2025).

Meldy menegaskan bahwa motif songke Manggarai seharusnya lebih kaya dan beragam dibandingkan motif songket lainnya, mengingat Manggarai memiliki sejarah, tradisi, dan ragam budaya yang sangat kuat dan panjang.

“Manggarai ini daerah asal dari banyak kebudayaan di wilayah sekitar. Harusnya motif songke Manggarai lebih kaya dan variatif, karena dari sinilah akar budaya itu tumbuh,” ujarnya.

Menurutnya, setiap motif songket memiliki makna dan filosofi yang lahir dari kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, pengembangan desain dan inovasi motif perlu tetap berakar pada nilai-nilai budaya Manggarai yang sarat simbol dan cerita.

“Motif bukan hanya soal keindahan, tapi cerminan dari identitas dan sejarah masyarakat kita. Kita ingin pengrajin terus berinovasi, tapi jangan sampai meninggalkan akar budaya,” katanya.

Ia memperkenalkan berbagai produk unggulan hasil karya pengrajin lokal kepada Wakil Ketua Dekranasda Provinsi NTT. Beberapa di antaranya adalah kain songke bermotif tradisional, tas tenun, dan aksesori berbahan serat alami yang kini mulai diminati pasar wisatawan.

Apresiasi ia sampaikan kepada para pengrajin yang terus bertahan dan berkreasi di tengah tantangan pasar.

“Saya bangga dengan kerja keras ibu-ibu penenun kita. Meski dengan peralatan sederhana, hasil tenunnya tetap indah dan bernilai tinggi. Dekranasda akan terus mendampingi agar produk kita bisa naik kelas dan bersaing di pasar yang lebih luas,” katanya.

Lebih lanjut, ia mendorong sinergi antara pengrajin, pelaku UMKM, dan lembaga pendidikan untuk memperkuat desain, pewarnaan alami, serta teknik pemasaran digital. Ia berharap generasi muda dapat terlibat aktif dalam regenerasi pengrajin.

“Kita perlu mengajak anak-anak muda untuk mencintai tenun. Mereka bisa bantu dalam desain, media sosial, dan pemasaran. Dengan begitu, songke Manggarai tetap hidup dan relevan di zaman modern,” ujarnya.

Kunjungan kerja Wakil Ketua TP PKK, TP Posyandu serta Dekranasda Provinsi NTT ke Kabupaten Manggarai menjadi momentum penting untuk memperkuat kolaborasi antar-Dekranasda di NTT.

Melalui dukungan dan pendampingan yang berkelanjutan, diharapkan kerajinan tenun songke Manggarai semakin dikenal luas, tidak hanya sebagai warisan budaya, tetapi juga sebagai sumber ekonomi kreatif yang membanggakan masyarakat daerah.

Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel