Kata dia, TPS 004 tempatnya bertugas, terdiri dari dua kampung, yakni, Golo Pau dan Ranamasa (Mengge). Dari dua kampung tersebut, Ranamasa cukup terisolir. Tidak bisa akses dengan kendaraan, sehingga harus tempuh dengan jalan kaki.

“Mungkin kalau jalan kaki, kita sudah terbiasa. Cuman saya khawatir, tidak semua warga yang akan saya data ada di rumah masing-masing. Justru ini yang bikin kecewa. Namun, berkat koordinasi dengan Pantarlih Desa Golo Munga Barat, semua wajib pilih yang terdaftar di DPS Golo Munga berkumpul di rumah ketua RT Mengge sehingga mempermudah saat saya lakukan Coklit,” kisahnya sembari melempar senyum sumringah.
Namun, Filan, sapaan akrab Maria Filani Salus mengaku menikmati tugasnya itu. Berjalan kaki melintasi hutan dan pendakian justru ia anggap menjadi pengalaman eksotis, pengalaman berharga yang sulit ia lupakan dalam hidupnya.
“Jalan melewati hutan, sambil dengar kicauan burung, asik juga. Tapi, tentu tetap waspada karena musim hujan, jadi takut ada kayu yang tumbang, atau apalah, intinya bawa santai dan nikmati,” ujarnya.
Selain Soni dan Filan, cerita serupa diungkapkan Yohanes Ogar, Pantarlih yang bertugas di TPS 002 Desa Goreng Meni. Jalan kaki bukan halangan baginya. Ia menjalani tugasnya dengan semangat dan tanggung jawab.
TPS tempat Yohanes bertugas, terdiri dari dua kampung yaitu Tuwa dan Dawung. Ia mengaku agak kesulitan ketika hendak melakukan pencoklitan di kampung Dawung. Kampung itu, hingga saat ini masih terisolir. Akses transportasi sangat sulit, sehingga harus ditempuh dengan jalan kaki dari kampung Tuwa, tempat asal Yohanes.
“Paling repotnya itu saat bolak-balik kasi keluar jas hujan. Kalau mau masuk rumah orang, kasi keluar dulu, pas mau ke rumah yang lain, pakai lagi dan nanti kasi keluar lagi. Begitu terus. Lalu, paling penting juga soal keselamatan dokumen sehingga di jaga betul biar tidak kena air hujan” ujar Yohanes.
Meski begitu, ia tetap harus melaksanakan tugasnya dengan penuh tanggung jawab.
“Yang namanya tanggung jawab tugas harus tetap dilaksanakan. Kami harus selesaikan pencoklitan ini sesuai waktu,” ungkapnya.
Meskipun berhadapan dengan tantangan dalam pelaksanaan tugas, para Pantarlih mengaku bangga dengan tugasnya. Bangga telah menjadi bagian dalam penyelenggaraan Pemilu. Mereka komit terhadap sumpah dan janji jabatan serta Pakta Integritas yang sudah mereka ikrarkan saat pelantikan.
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel