infopertama.com – Sorakan suara menyambut kelahiran Yesus Kristus pada perayaan Natal di Myanmar berganti jadi tangisan. Hal itu karena Junta militer yang berkuasa di Myanmar sejak Februari lalu membuat hari Natal di Myanmar bak neraka.
Junta militer Myanmar menembak mati dan membakar lebih dari 30 mayat, termasuk anak-anak.
Kelompok Hak Asasi Manusia Karenni mengatakan mereka menemukan mayat hangus di dekat desa Mo So di Kotapraja Hpruso di negara bagian timur Kayah pada Hari Natal.
Dugaan gambar-gambar setelah pembunuhan yang terjadi pada Malam Natal, menjadi viral di media sosial. Dan, memicu kemarahan publik pada junta militer.
Akun tersebut belum terverifikasi secara independen. Tetapi gambar-gambar itu menunjukkan jasad hangus setidaknya 30 orang dalam truk yang terbakar.
Kepada AP, seorang penduduk desa yang pergi ke tempat kejadian mengatakan, para korban melarikan diri dari pertempuran antara militer Myanmar dan kelompok-kelompok milisi lokal.
Saksi mengatakan menemukan persediaan medis dan makanan serta barang-barang milik wanita dan anak-anak di tempat kejadian.
“Mayat diikat dengan tali sebelum dibakar,” katanya melansir Sky News pada Sabtu (25/12/2021).
Media lokal independen melaporkan bahwa tentara pemerintah telah menangkap 10 penduduk desa dari Mo So, termasuk anak-anak, pada Jumat (24/12/2021).
Insiden Terburuk Selama Natal
Saksi mata AP mengaku yakin beberapa orang yang terbunuh dalam pembantaian itu adalah mereka yang ditangkap oleh pasukan Tatmadaw sehari sebelumnya. Meskipun dia tidak melihat pembunuhan itu sendiri.
“Ini adalah kejahatan keji dan insiden terburuk selama Natal. Kami mengutuk keras pembantaian itu sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan,” ujar Banyar Khun Aung, direktur Kelompok Hak Asasi Manusia Karenni.
Militer Myanmar belum mengomentari tuduhan itu, tetapi sebuah media pemerintah mengatakan bahwa pertempuran dekat desa Mo So meletus pada Jumat (24/12/2021).
Sementara itu, pasukan keamanan mengkkaim saat itu anggota pasukan gerilya mengendarai kendaraan yang “mencurigakan” dan hendak menyerang setelah menolak untuk berhenti.
Laporan junta militer Myanmar itu mengeklaim tujuh kendaraan yang membawa anggota baru untuk kelompok bersenjata Myanmar yang beroperasi pada wilayah tersebut hancur dalam kebakaran.
Namun pemberitaan itu tidak memberikan informasi lebih lanjut tentang dugaan pembunuhan terhadap puluhan orang termasuk anak-anak. (Sky News/iP)
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel