Cepat, Lugas dan Berimbang

Jika Flores Terus Tertinggal, JPIC SVD Dkk Sangat Bahagia

Ruteng, infopertama.com – Tarik ulur rencana pengembangan PLTP Ulumbu unit 5-6 Poco Leok di kecamatan Satar Mese ternyata bukan karena murni ditolak masyarakat.

Hal ini baru terungkap kala Bank Kreditanstalt für Wiederaufbau [KfW] Jerman malalui tim independen Monkey Forest Consulting (MFC) bertemu dengan Tokoh Masyarakat dan Stakehokder Geothermal Poco Leok dalam rangka rekonsiliasi untuk maju bersama menentukan masa depan Poco Leok.

Dalam pertemuan rekonsiliasi yang berlangsung di Gendang Mesir itu, ada 10 gendang dari total 14 gendang di Poco Leok hadir menemui perwakilan KfW yakni MFC. Selain menemui masyrakat yang pro dan kontra, MFC juga menemui Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) JPIC SVD.

Yohana, salah satu masyarakat Poco Leok yang dihubungi infopertama.com menegaskan bahwa mereka sesungguhnya mengingkin Poco Leok menjadi daerah maju. Keinginan ini kini akan terwujud dengan adanya Geothermal Poco Leok. Namun, harapan itu mulai pupus karena ulah segelintir orang-orang pintar yang berpura-pura bodok.

“Kami mau Poco Leok ini maju, tapi ada saja mereka dari JPIC SVD dan LSM yang menghasut kami bahwa Geothermal ini berbahaya. Padahal, kami tahu di Ulumbu itu aman-aman saja, tidak bahaya seperti yang mereka sampaikan.” Jelas Yohana, Sabtu, 7/9/2024.

Ia mengatakan, mereka dari JPIC itu, pater Simon mungkin senang kalau kami tetap tertinggal, sebab dengan begitu mereka bisa jadi kaya. Apalagi mereka tinggal di Kota.

“Sudah ratusan tahun Gereja ini (Katolik -pen) di Manggarai, mereka menikmati Listrik Ulumbu, hidup dengan kemewahan di pusat Kota. Tapi, gereja tutup mata dengan kondisi kami di Poco Leok. Malah, ketika PLN datang mau ubah Poco Leok menjadi maju, JPIC malah menghalangi niat baik itu.” Tegas Yohana lagi.

Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel