Cepat, Lugas dan Berimbang

Inovasi PERMATABELO Turunkan Prevalensi Stunting di Desa Riung

Sementara itu, Martina, seorang kader Posyandu, menyoroti kebiasaan konsumsi jajanan instan sebagai salah satu penyebab utama kekurangan gizi kronis pada anak.

Menurutnya, makanan ringan yang tinggi kandungan garam, gula, serta bahan pengawet namun rendah nilai gizi sering membuat anak merasa kenyang. Padahal, tubuh mereka tetap kekurangan zat penting seperti zat besi, vitamin A, protein, dan mikronutrien lainnya yang dibutuhkan untuk tumbuh optimal.

Selain memanfaatkan pangan lokal, inovasi ini juga melibatkan kader posyandu dan keluarga secara aktif. Mulai dari pengolahan bahan, distribusi, hingga edukasi pola makan sehat. Hal ini mendorong keterlibatan masyarakat dan menjadikan program lebih berkelanjutan.

Warga pun memberikan respons positif terhadap inovasi ini. Yosepha,
seorang ibu balita penerima manfaat mengungkapkan bahwa sejak anaknya rutin mengonsumsi makanan tambahan dari program tersebut, kondisi kesehatan anaknya membaik. Dan, berat badannya mengalami peningkatan.

Setiap bulan, tenaga medis rutin mengunjungi rumah-rumah untuk memastikan anak tidak lagi mengandalkan jajanan sebagai pengganti makanan utama. Orangtua juga didorong untuk menyediakan menu bergizi dari bahan lokal setiap hari.

Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel