infopertama.com – Saat ini pengajuan hak angket ke DPR yang diusulkan oleh capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo tampak seperti gertak sambal semata.
Pasalnya, banyak partai yang berkoar-koar tentang pengajuan hak angket ke DPR tetapi hanya sebatas wacana semata dan tidak ada aksi sama sekali.
PDI Perjuangan (PDIP) sebagai partai pengusung Ganjar Pranowo dan pemegang kursi terbanyak di lembaga legislatif DPR juga terkesan melempem seolah tidak serius mengajukan angket di DPR.
Melihat fenomena aneh ini, Pengamat Politik Antonius Boediono bahkan berani bertaruh bahwa PDI Perjuangan (PDIP) memang tidak akan berani macam-macam perihal pengajuan hak angket ke DPR.
Menurutnya hal ini terjadi karena Presiden Jokowi saat ini sedang memegang sebuah kartu truf yang bisa menghancurkan PDIP dan Megawati Soekarnoputri.
Ia juga mengatakan jika PDIP bersikeras mengajukan hak angket ke DPR maka Jokowi akan membuka kartu truf tersebut yang ia perkirakan sangat bisa menghancurkan PDI Perjuangan (PDIP) dan Megawati Soekarnoputri.
“Ayo taruhan Nasi Padang, PDIP tetap tidak akan berani bermain-main dengan hak angket. Akan ada kegaduhan baru jika PDIP berani lantang mewujudkan hak angket,” tulis Antonius Boediono di akun X nya @asboediono pada Sabtu (23/3/2024).
“Jokowi sudah memiliki kartu truf untuk menghancurkan PDIP jika PDIP bersikeras akan menggulirkan hak angket untuk menyerang Jokowi. Kartu itu adalah kartu yang digunakan (Jokowi) untuk menghentikan perbuatan atau kesombongan Megawati dan PDIP,” sambungnya.
Sebelumnya, cawapres nomor urut 3 Mahfud MD menjelaskan alasan sikap PDI Perjuangan (PDIP) yang tampak tidak serius dalam mengajukan hak angket ke DPR guna mengusut kecurangan Pemilu 2024.
Menurutnya sikap PDIP yang tampak tidak serius dalam mengajukan hak angket ke DPR dikarenakan keputusan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri yang tidak ingin terburu-buru.
Ia mengatakan Bu Megawati saat ini sedang mempertimbangkan berbagai aspek dan dinamika yang mungkin terjadi jika PDIP memutuskan untuk mengajukan hak angket di DPR.
“Bukan tidak mau bersikap, tidak mau terburu-buru,” ucap Mahfud di kediaman Butet Kartaredjasa Bantul, Yogyakarta, Senin (11/3/2024).
Mahfud juga menambahkan bahwa alasan Ibu Mega tidak mau terburu-buru dikarenakan Ibu Mega menilai permasalah kecurangan Pemilu 2024 tidak akan terselesaikan hanya dengan mengajukan hak angket di DPR dan gugatan Pilpres 2024 di MK.
“Karena Bu Mega itu jauh pikirannya, masalah ini belum akan terselesaikan hanya dengan hak angket atau MK,” ujar Mahfud.***
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel