“Memahami NTT harus terlebih dahulu memahami semua potensi SDA yang ada di dalamya. Karena semuanya dapat bermanfaat untuk kita dapat kelola secara optimal, demi kesejahteraan kita bersama. Tidak saja Kelor, tetapi kita punya Garam dan Sea Weed atau Rumput Laut NTT yang beda rasa. Bahkan Rumput Laut NTT saat ini sangat diminati, karena cita rasanya menjadi penyedap rasa yang sangat khas apabila dimakan dengan jenis Rumput Laut lainnya dari luar NTT di Indonesia. Oleh sebab itu, tidak saja Kelor NTT yang berkelas dunia, tetapi juga Rumput Laut NTT yang dikenal terbaik di dunia. Kita harus bisa memproduksi Kelor sebanyak-banyaknya, karena pasti suatu saat Kelor NTT yang terkenal terbaik di dunia akan dicari untuk bisa menjawab tuntutan pemenuhan konsumsi seluruh masyarakat Indonesia bahkan masyarakat dunia”, papar Gubernur Laiskodat.
Gubernur VBL juga mengajak Danrem 161 Wira Sakti dan jajarannya untuk bisa menjalin kerjasama dengan Pemkab Manggarai Barat, yang mana Kelor dapat budidayakan secara masif di kabupaten tersebut, karena pemerintah setempat tengah menyiapkan lahannya seluar 10.000 hektar yang siap tanami kelor.
“Saya bercita-cita jika kerja keras bersama Jajaran Korem dan semua pihak akan mencapai hasil yang luar biasa, maka saya sangat optimis Provinsi NTT dapat kita deklarasikan sebagai Provinsi Kelor di Tahun 2024 nanti. Saya sudah lihat kerja kolaborasi TNI melalui Korem 161 Wira Sakti bersama pemerintah dan masyarakat telah menampakkan hasil yang hebat.”
Oleh sebab itu, lanjutnya, hasil dari kerja keras kolaboratif ini, suatu saat akan undang Kapolda NTT, pengurus berbagai koperasi, perbankan dan juga pihak asuransi di NTT, untuk kita dengarkan paparan dan simulasi dari Korem 161 Ws tentang bagaimana cara kerja kolaborasi dalam mengelola Kelor, sehingga kedepannya kita tingkatkan kerja kolaborasi ini dengan sistem yang lebih baik lagi.
“Kita perlu budidaya tidak saja Kelor, tetapi juga Jagung melalui Program TJPS dengan membangun pergerakan ekonomi yang lebih tersistem, tidak lagi dengan kerja parsial,” ungkap Gubernur NTT yang mengaku tertarik belajar membudidaya Kelor melalui Mantan Danrem 161/WS, yaitu Bapak Achmad Yuliarto.
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel