Cepat, Lugas dan Berimbang
Berita  

Keuskupan Labuan Bajo Siap Dukung Transformasi Pastoral melalui Sapta Alih

Labuan Bajo, infopertama.comKeuskupan Labuan bajo menyelenggarakan Sidang Pastoral Post-Natal yang berlangsung dari tanggal 13 hingga 16 Januari 2025.

Sidang ini mengusung tema “Pastoral Tata Kelola Partisipatif: Persekutuan-Partisipasi-Perutusan,” dan bertujuan memperkuat tata kelola gereja lokal yang partisipatif dan sinodal.

Dalam rundown sidang terlihat bahwa kegiatan itu akan berlangsung selama 4 hari yakni dari Senin hingga Kamis (13-16 Januari 2025).

Pada hari ke dua, RD. Dr. Agustinus Manfred Habur, Lic., Theol. Hadir sebagai pemateri 1.

RD. Manfred menyampaikan bahwa Gereja Keuskupan Labuan Bajo, terus berkomitmen untuk mengembangkan model pastoral yang relevan dengan kebutuhan zaman modern.

Baca: Unika Ruteng dan Catholic University of Pusan di Korea Jalin Kolaborasi Internasional

“Gereja mengadopsi pendekatan Sapta Alih bertujuan untuk memperbaharui dan mengintegrasikan pelayanan pastoral dengan konteks sosial dan budaya yang dinamis,” ungkapnya.

Pendekatan Sapta Alih mencakup tujuh dimensi transformasi yang saling terkait, yaitu perspektif, fokus, metode, subjek, bahasa, struktur, dan tujuan.

“Merancang Transformasi bertujuan membawa Gereja lebih dekat dengan masyarakat dan menjadikan pelayanan pastoral lebih inklusif, partisipatif, dan kontekstual” tegasnya.

Alih Perspektif

Beliau menjelaskan ke tujuh alih itu secara detail. Alih Perspektif menekankan perubahan dari orientasi institusional ke individu sebagai subjek utama pewartaan Injil. Gereja mengadakan pelatihan kepemimpinan berbasis komunitas bagi pemuda untuk membangun rasa tanggung jawab sebagai pewarta iman di tengah masyarakat.

Baaca Juga: Unika Ruteng Siap Dorong Transformasi Pada Sektor Kesehatan

Alih Fokus

Pada Alih Fokus, beliau menekankan tentangpenguatan komunitas iman yang berdaya transformasi sosial daripada sekadar pelayanan sakramental.

Gereja mendirikan koperasi umat untuk meningkatkan perekonomian lokal, seperti koperasi produsen hasil laut yang mendukung para nelayan, sekaligus memberdayakan mereka dengan nilai-nilai Injil.

Alih Metode

Alih Metode menekankan Pendekatan dialogis, partisipatif, dan berbasis teknologi digital.

Gereja mengadakan kursus online tentang Kitab Suci atau ajaran sosial Gereja, serta aktif menggunakan media sosial untuk menyebarkan konten pastoral dalam bentuk video pendek yang menarik.

Alih Subjek

Alih Subjek memberdayakan umat awam sebagai subjek aktif dalam karya pastoral, tidak hanya mengandalkan pelayanan dari klerus.

“Keterlibatan Guru agama Katolik dan kader KBG bertujuan memimpin kegiatan doa atau kelompok pendalaman iman di tingkat komunitas basis atau stasi” jelasnya.

Alih Bahasa

Alih Bahasa, RD. Manfred memastikan penggunaan bahasa yang relevan dengan konteks budaya dan sosial masyarakat setempat agar pesan Injil dapat terserap dengan baik.

Gereja mengintegrasikan seni dan budaya lokal seperti tarian tradisional dalam liturgi dan kegiatan pastoral, serta menyampaikan homili dalam bahasa lokal.

Alih Struktur

Alih Struktur ia menekankan pentingnya sinodalitas dengan memberikan ruang bagi partisipasi umat dalam pengambilan keputusan pastoral.

Dewan pastoral paroki yang melibatkan perwakilan umat dari berbagai kelompok menjadi forum penting untuk mendengar suara komunitas dalam perencanaan program-program pastoral.

Alih Tujuan

Alih Tujuan berfokus pada transformasi sosial berdasarkan nilai-nilai Kerajaan Allah daripada pemeliharaan institusi semata.

Baca: Unika Ruteng dan Catholic University of Pusan di Korea Jalin Kolaborasi Internasional

Gereja memulai inisiatif pelestarian lingkungan seperti program penanaman mangrove di pesisir Labuan Bajo untuk menjaga ekosistem laut dan memberikan edukasi tentang tanggung jawab ekologis.

RD. Manfred meyakinkan pendengarnya bahwa mengimplementasikan Sapta Alih secara konkret, Gereja Keuskupan Labuan Bajo menjadi agen perubahan transformatif di tengah masyarakat”.

“Saya berharap agar Upaya ini dapat menjawab tantangan kontekstual seperti pariwisata super premium, kemiskinan, dan degradasi lingkungan,” tuturnya.

Beliau juga mengajak peserta untuk memperkuat peran Gereja sebagai saksi nyata karya keselamatan Kristus di dunia.

Penerapan pendekatan ini memerlukan komitmen bersama baik klerus maupun awam, untuk menghadirkan wajah Kristus yang penuh kasih.

Romo Manfred mengajak semua umat untuk terlibat aktif dalam karya pastoral, sehingga dapat merasakan nilai-nilai Kerajaan Allah dalam kehidupan sehari-hari.

Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel