Ruteng, infopertama.com – Pemilihan Kepala Desa Serentak di kabupaten Manggarai rencananya akan digelar di penghujung tahun 2021.
Desa Tengku Lese, kecamatan Rahong Utara, kabupaten Manggarai juga sebagai salah satu desa yang akan menggelar Pemilihan Kepala Desa Serentak.
Bakal Calon Kepala Desa, Gerardus Beat, Rabu, (08/08/21) mendaftar sebagai salah satu Bakal Calon dalam bursa pilkades Tengku Lese.
Kepada infopertama.com Ia mengaku bahwa hari ini secara resmi mendaftarkan diri dalam bursa pilkades.
Ia memulai acara pendaftaran dengan prosesi adat di Gendang Pasa, desa Tengku Lese. Dalam Prosesi adat, Gerardus memohon restu dari tokoh adat dan para leluhur agar langkahnya dalam pemilihan kepala desa, kelak bisa berhasil tanpa adanya halangan.
Selepas prosesi adat di Rumah Gendang Pasa, para tetua adat dan para pendukungnya menghantar Gerardus menuju kantor desa untuk proses pendaftaran.
“Saya pendaftar ke empat hari ini, ada tiga bacalon sebelumnya sudah mendaftar di panitia. Di sana (tempat pendaftaran) ada juga penyerahan dari tetua adat Gendang Pasa dan Pendamping kepada panitia.”
“Kegiatan hari ini semuanya berjalan lancar dan tetap mematuhi Protokol Kesehatan. Sebagai upaya Pemutusan Mata rantai penyebaran Covid -19.” Lanjut Gerardus menjelaskan.
Mantan Kades
Ketahui, Gerardus Beat adalah Mantan Kades Tengku Lese, periode 2007-2013. Ia kembali mendaftarkan diri sebagai bacalon Kades Tengku Lese. Gerardus terpanggil untuk menjadikan Tengku Lese sebagai Desa Pertanian yang Maju dan didukung dengan infrastruktur yang Adil Makmur.
Semasa ia menjadi Kades Tengku Lese, ada beberapa program yang ia kerjakan dan sekarang sudah membuahkan hasil.
“Salah satu Program saya dulu “dua puluh lima ribu pohon cengkeh“, sekarang cengkeh-cengkeh tersebut berbuah dan warga desa yang dapat dulu sekarang bisa menikmati hasilnya,” terang Gerardus.
Ke depan, Tengku Lese akan jadikan cengkeh ini sebagai salah satu produk unggulan, di samping produk-produk jangka pendek lainnya dalam bidang pertanian.
Selain itu, jika terpilih, akan berupaya maksimal memanfaatkan lahan-lahan kosong yang ada.
Pada sektor pariwisata, Gerardus menilai bahwa ada banyak objek wisata di desanya tetapi belum menjadi destinasi wisata. Itu karena penataannya yang belum maksimal.
Karenanya, akan ada kordinasi lintas instansi juga dengan pemerintah daerah agar objek wisata di Tengku Lese juga bisa menjadi destinasi dan tentunya ada income bagi desa serta masyarakat di desanya.
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel