Generasi Muda: Agent of Change

No Action, Talk Only

Perubahan dan arahnya selalu merujuk pada tindakan, action. Maka tidak cukup pada perkara bahasa atau kata saja tanpa tindakan atau aksi nyata. Ungkapan di atas bisa terjemahkan dengan sederhana ‘banyak teori, praktek tidak ada atau tidak kerja, bicara saja.’ Akan menjadi satu gugatan penuh makna, serentak sebagai motivasi yang tinggi bagi generasi muda untuk menunjukkan kepada dunia. Generasi muda itu ada, eksis ber-ada bagi dunia dan siap untuk membawa dunia ke arah yang lebih maju.

Peran pemuda desa Lawi tidak lagi seperti para pejuang dahulu dengan perang melawan penjajah. Akan tetapi, menjadi agent of change (terj. agen perubahan) demi kesejahteraan hidup bersama masyarakat desa lawi. Puncak dari perjuangan orang muda sebetulnya adalah kebahagiaan bersama. Kebahagiaan itu nyata dalam kehidupan damai, kehidupan orang muda yang sehat dengan bebas dari narkoba dan kehidupan bersama yang bebas dari bentuk penjajahan. Entah penjajahan karena terbelenggu praktek korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) dan/atau terbelenggu dalam cengkraman kekuasaan pemimpin yang otoriter.

Tujuan bonnum-commune atau demi kebaikkan bersama menjadi grand project (terj. proyek besar) generasi muda desa Lawi menuju kehidupan desa yang merdeka, bebas dari bentuk belenggu apapun. Maka, peran pemuda memiliki andil yang besar untuk hadir sekaligus menjadi pribadi-pribadi yang penuh dengan semangat cinta merangkai desa Lawi dengan kegiatan-kegiatan yang praktis, sederhana tetapi berguna bagi khalayak atau masyarakat desa Lawi.

Memulai perubahan dari diri sendiri. Perubahan akan terjadi hanya melalui kerja, kerja dan kerja (Jokowi, 2015) dalam pidato kenegaraannya dan menjadi spirit yang besar dalam menahkodai NKRI ke arah yang lebih baik. Untuk semua bidang kehidupan di desa Lawi. Mestinya orang muda bisa dengan mudah dan kritis membuat segalanya harus dibongkar (baca: revisi kembali) secara baik. Dan, benar dengan tidak melanggar hukum dan aturan yang berlaku.