Tim P2P dan Petugas Puskesmas Dintor yang hendak lakukan giat Bebas Pasung juga dibantu bersama dari pihak TNI-POLRI, sekertaris Desa dan dusun setempat.

Maksimus mungkin tak pernah membayangkan akan tibanya hari pembebasan itu. Namun hari itu ia benar-benar merasakan dirinya diperlakukan sebagaimana layaknya manusia.
Tim dari P2P, PKM Dintor, pihak TNI Polri secara hati-hati dengan semangat kemanusian secara bergantian melepaskan kerangkeng di kaki Maksimus.
Sementara keluarga Maksimus dan warga sekitar yang menyaksikan langsung kerja tim membebaskan Maksimus dari Pasung selama 6 tahun meneteskan air mata. Perasaan haru, sedih dan sebagainya campur aduk, mereka tak mampu berkata-kata lagi. Hanya, tetesan air mata bahagia yang tak mapu mereka bendung hingga membasahi pipi mereka.
Sesekali mereka berusaha mengusapnya, berekspresi seakan menahan tangis. Bagaimana pun, ini adalah peristiwa langka yang sangat mulia. Terutama, sebentar lagi akan ada peristiwa Paskah yang membawa terang dan keselamatan.
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel